Gerakan demokrasi Rusia menghadapi ujian besar hari Sabtu. Gerakan itu harus mampu menarik pemilik suara dalam jumlah besar sebelum masa libur dua minggu hingga hari Natal Kristen Ortodoks, tanggal 7 January 2012.
Penantang PM Vladimir Putin telah mengumpulkan 100.000 dolar dana untuk menyewa pengeras suara. Bintang film dan penyanyi telah menunjukkan dukungan mereka lewat internet. Dan bagi, pemrotes pertama kali yang malu-malu, penyelenggara acara itu menyediakan teh, kue-kue kering dan balon.
Musim dingin di Rusia yang keras yang telah mengalahkan Hitler dan Napoleon, saat ini tidak berpihak pada (pemerintah) di Kremlin.
Nikolay Petrov, seorang analis pada Carnegie di Moskow memperkirakan banyak orang yang akan hadir.
Protes itu bermula setelah adanya tuduhan kecurangan pada pemilu parlemen tanggal 4 Desember lalu.
Biasanya, pemerintah bisa mengabaikan protes itu.
Tetapi pemilu presiden dijadwalkan tanggal 4 Maret dan PM Putin yang ikut dalam pemilu itu, posisinya jatuh dalam berbagai jajak pendapat.
Dalam menanggapi protes itu, pemerintah Rusia pertama-tama mengirim polisi anti huru hara untuk menangkap pemrotes. Kemudian perdana menteri menghina mereka dengan mengatakan mereka bertindak atas perintah Menlu Amerika, Hillary Clinton. Dia bergurau di sebuah jaringan televisi nasional, pertama-tama, ia mengira pita putih yang dipakai para pemrotes adalah kondom.
Hari Kamis, Presiden Dmitry Medvedev mengungkap paket reformasi demokratis. Hari Jumat, beberapa RUU itu dikirim ke parlemen. Tetapi, banyak analis mengatakan paket itu terlalu sedikit dan terlambat.
Ilya Yashin, penyelenggara protes itu mengatakan, setelah empat tahun janji-janji kosong, kredibilitas Medvedev berkurang di antara kalangan demokrat Rusia.
Dia mengatakan pemerintah di Kremlin hanya menanggapi tekanan sipil-seperti rapat umum hari Sabtu. Sejauh ini 50.000 orang lebih telah menyatakan hadir dalam pertemuan empat jam itu di jaringan sosial.
Petrov yang bekerja pada Carnegie itu mengatakan Presiden Medvedev sudah “mati secara politik” dan Putin tidak akan mengubah hal itu.
Sejauh ini, kebanyakan pemrotes adalah kalangan professional menengah yang berusia 20-an hingga 30-an. Mereka terhubung dan mendapat informasi lewat internet-wadah yang sangat bebas di Rusia.
Pendukung Putin secara garis besar adalah kaum tua.
Pemilu 4 Maret mendatang yang dipertaruhkan bisa memberi Putin enam tahun lagi masa kekuasaan. Untuk menghalangi ini, para penantangnya menyelenggarakan jajak pendapat nasional untuk mengawasi kecurangan.