Para pendukung Wakil Presiden Filipina Leni Robredo menggelar berbagai upaya habis-habisan untuk menggalang dukungan bagi calon mereka di pekan terakhir kampanye pemilihan presiden.
Seorang pendukung menulis lagu kampanye soal Robredo, dan lagu itu telah diputar hampir 4 juta kali di Spotify. Ribuan sukarelawan mendatangi desa-desa di Filipina, pergi dari pintu ke pintu, untuk mencari dukungan bagi Robredo dalam pemilihan presiden pekan depan.
Mereka tidak ingin saingan utama Robredo, Ferdinand Marcos Jr., merebut kursi kepresidenan, seperti yang ditunjukkan oleh berbagai survei jajak pendapat. Robredo sendiri menyebut gerakan para pendukungnya itu sebagai “revolusi merah muda'', merujuk pada warna pakaian yang dikenakan oleh para sukarelawannya.
Para pendukung Robredo sangat beragam. Dokter, aktivis, imam dan biarawati Katolik, bintang TV dan film, petani dan mahasiswa ikut menghadiri berbagai acara kampanye yang dipadati puluhan ribu orang.
Kerumunan-kerumunan besar massa di kampanye-kampanye membangkitkan kenangan akan pemberontakan `”Kekuatan Rakyat” pada 1986 yang menggulingkan presiden Ferdinand Marcos.
Robredo masih tertinggal jauh di belakang Marcos Jr., dengan hanya seminggu sebelum 67 juta pemilih terdaftar memilih pemimpin Filipina berikutnya pada 9 Mei.
Marcos Jr. menduduki posisi puncak dalam jajak pendapat terbaru oleh Pulse Asia yang dirilis pada hari Senin dengan dukungan 56% sementara Robredo menerima 23%. Kandidat-kandidat lainnya tertinggal jauh di belakang.
Banyak pengamat menilai, popularitas Marcos Jr. melonjak karena pasangannya adalah Sara Duterte, putri Presiden Rodrigo Duterte yang akan segera mengakhiri masa jabatannya namun tetap populer. [ab/uh]