Nama mantan Walikota New York, Michael Bloomberg tidak masuk dalam surat suara untuk empat pemilihan pendahuluan pertama dari nominasi calon presiden Partai Demokrat AS. Selain itu Bloomberg belum memenuhi syarat untuk mengikuti debat berikutnya yang akan berlangsung Rabu (19/2) malam.
Bloomberg yang namanya dengan cepat mencuat dalam kontes nominasi Partai Demokrat, naik ke posisi ketiga dalam survei politik nasional pemilih Demokrat membayangi Senator Vermont, Bernie Sanders dan mantan Wakil Presiden Joe Biden.
Bloomberg juga menjadi sasaran kecaman dari rekan-rekannya sesama Demokrat, dan juga Trump, yang pekan lalu mengoloknya sebagai "tidak punya energi," dan memanggilnya "Mini Mike" untuk perawakannya yang pendek. (Tinggi Presiden Trump sekitar: 1,91 meter, sementara Bloomberg 1,73 meter, red.).
Sebaliknya, Bloomberg menyebut Trump "badut yang menggonggong di karnaval," serta menambahkan, "Di tempat asal saya, kami mengukur ketinggian itu dari leher ke atas."
Beberapa lawan di kubu Demokrat menuduh Bloomberg, yang menghabiskan dana senilai $ 62 miliar, berusaha membeli nominasi partai. Bloomberg dilaporkan telah menghabiskan hampir $ 400 juta uang miliknya sendiri untuk beragam iklan kampanye sekaligus mempekerjakan ratusan orang untuk kampanyenya menjelang pemungutan suara 3 Maret yang serentak di 14 negara bagian, yang dikenal sebagai "Super Tuesday", saat namanya akan tertera di surat suara sebagai kandidat Presiden.
Bloomberg mengumpulkan kekayaannya sebagai pendiri perusahaan bisnis informasi dengan namanya sendiri dan juga situs online, Bloomberg News.
Sebagai peserta yang terlambat dalam kontes calon kandidat Demokrat, Bloomberg melewatkan empat kontes di bulan Februari, termasuk kaukus Sabtu mendatang di negara bagian Nevada.
Sanders, yang mendeklarasikan dirinya seorang Sosialis Demokrat, semakin menyerang Bloomberg, yang menjadi walikota New York dari tahun 2002 hingga 2013.
"Walikota Bloomberg, dengan semua uang miliknya, tidak akan menciptakan antusiasme dan energi yang dibutuhkan untuk membuat pemilih berpartisipasi dalam Pemilu padahal itu yang kita butuhkan untuk mengalahkan Trump,” kata Sanders dalam salah satu rapat umum. [mg/jm]