Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan pertemuan Sahabat Suriah di Paris tidak akan menjadi hanya pembicaraan abstrak, tetapi bertujuan untuk mendatangkan dukungan praktis bagi rakyat Suriah. Sekitar 100 delegasi negara dan 100 anggota oposisi datang ke ibukota Perancis untuk mengikuti pertemuan tersebut, Jumat (6/7).
Fabius memberitahu suratkabar “Le Parisien” bahwa ada kebutuhan yang jelas untuk bergerak maju di Suriah. Ia mengatakan barbarisme Presiden Bashar al-Assad berisiko terjadinya perang saudara dan menyebarkan kekerasan antar-golongan agama ke negara-negara tetangga.
Fabius mengatakan ia akan mengusahakan agar para delegasi dalam pembicaraan itu memperluas sanksi terhadap Suriah, menyediakan dukungan komunikasi kepada oposisi, dan membantu upaya bantuan kemanusiaan.
Rusia dan Tiongkok, dua dari sekutu Suriah yang paling kuat, tidak akan ikut serta dalam pembicaraan Paris. Fabius mengatakan bahwa sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mereka harus khawatir akan ancaman terhadap perdamaian. Ia mengatakan membantu Presiden Assad hanya akan menimbulkan bentrokan berdarah.
Pimpinan misi pemantau PBB di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood, mengatakan kekerasan disana telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi. Ia mengatakan harus ada gencatan senjata sebelum tim-tim peninjau dapat melanjutkan misi mereka yang sedang ditangguhkan.
Fabius memberitahu suratkabar “Le Parisien” bahwa ada kebutuhan yang jelas untuk bergerak maju di Suriah. Ia mengatakan barbarisme Presiden Bashar al-Assad berisiko terjadinya perang saudara dan menyebarkan kekerasan antar-golongan agama ke negara-negara tetangga.
Fabius mengatakan ia akan mengusahakan agar para delegasi dalam pembicaraan itu memperluas sanksi terhadap Suriah, menyediakan dukungan komunikasi kepada oposisi, dan membantu upaya bantuan kemanusiaan.
Rusia dan Tiongkok, dua dari sekutu Suriah yang paling kuat, tidak akan ikut serta dalam pembicaraan Paris. Fabius mengatakan bahwa sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, mereka harus khawatir akan ancaman terhadap perdamaian. Ia mengatakan membantu Presiden Assad hanya akan menimbulkan bentrokan berdarah.
Pimpinan misi pemantau PBB di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood, mengatakan kekerasan disana telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi. Ia mengatakan harus ada gencatan senjata sebelum tim-tim peninjau dapat melanjutkan misi mereka yang sedang ditangguhkan.