Kompetisi Paralimpik dibuka di London, di mana sinar terang dari Olimpiade yang baru lalu akan menyinari atlet-atlet difabel dari seluruh dunia.
Obor Paralimpik dinyalakan secara meriah pada Selasa (28/8) di tempat di mana konsep olahraga bagi orang difabel berasal yaitu kota Stoke-Mandeville, sekitar 75 kilometer dari taman tempat Olimpiade digelar tahun ini. Dari awal yang sederhana di lapangan sebuah rumah sakit pada 1940an, Paralimpik telah berkembang dan melibatkan 4.300 atlet dari 166 negara.
Para atlet akan berkompetisi dalam beberapa pertandingan yang sama dengan Olimpiade, termasuk lari, renang dan bersepeda. Paralimpik memiliki beberapa pertandingan sendiri, seperti bola basket di atas kursi roda dan sepakbola bagi orang dengan cacat penglihatan, dimana para atlet menggunakan bola yang dilengkapi lonceng serta kain penutup mata untuk memastikan semua orang tidak bisa melihat sama sekali selama pertandingan.
Panitia Paralimpik Inggris Penny Briscoe bertugas memastikan para atlet bertanding dalam level paling tinggi. Namun ia mengatakan mereka akan mencapai lebih dari itu.
“Mereka berkompetisi setara dengan rekan-rekannya di Olimpiade,” ujar Briscoe. “Dan saya kira jika kita bisa lebih memproyeksikan citra itu ke dunia, akan lebih besar kesempatan untuk mengubah persepsi. Dan lewat perubahan persepsi-persepsi itulah saya kira kita dapat menciptakan kesempatan-kesempatan untuk kelompok difabel, baik dalam bidang olahraga, bisnis, atau hidup secara umum.”
Lebih banyak orang dapat melihat Paralimpik karena kompetisi ini akan disiarkan di puluhan negara. Hampir semua tiket yang berjumlah 2,5 juta untuk 11 hari pertandingan telah terjual. Panitia mengatakan bahwa setengah juta orang akan datang ke Inggris dari luar negeri untuk melihat perhelatan tersebut.
Kompetisi tersebut telah mendorong ekspansi fasilitas-fasilitas yang dapat diakses kaum difabel di London, terutama jaringan transportasi. Namun orang kedua dalam kepanitiaan London 2012, Paul Deighton, mengatakan bahwa Paralimpik lebih ditekankan pada persepsi daripada jalan khusus atau lift.
“Ada kesempatan-kesempatan sosial yang lebih luas, yang untuk saya intinya adalah inklusi,” ujarnya. “Semua orang yang telah bekerja dengan kita mungkin memiliki kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang yang memakai kursi roda atau cacat penglihatan. Bagi saya, ini bukan soal hak-hak kaum difabel. Saya melihatnya sebagai inklusi sosial yang lebih luas. Dalam konteks itu, [Paralimpik] menjadi amat sangat dahsyat.”
Taman Olimpiade di bagian timur London telah diubah untuk Paralimpik, dengan menyingkirkan cincin-cincin lambang Olimpiade dan memasang “Agitos”, yaitu tiga garis lengkung yang menggambarkan gerak dan kemajuan. Tempat tinggal para atlet akan mengakomodasi 1.800 orang berkursi roda, puluhan anjing pembantu dan bengkel berteknologi tinggi yang baru untuk memperbaiki kaki palsu.
Panitia menjanjikan perhelatan Paralimpik yang terbaik yang pernah ada, namun yang pasti, ini adalah Paralimpik terbesar, paling banyak penonton dan paling luas penyiarannya.
Obor Paralimpik dinyalakan secara meriah pada Selasa (28/8) di tempat di mana konsep olahraga bagi orang difabel berasal yaitu kota Stoke-Mandeville, sekitar 75 kilometer dari taman tempat Olimpiade digelar tahun ini. Dari awal yang sederhana di lapangan sebuah rumah sakit pada 1940an, Paralimpik telah berkembang dan melibatkan 4.300 atlet dari 166 negara.
Para atlet akan berkompetisi dalam beberapa pertandingan yang sama dengan Olimpiade, termasuk lari, renang dan bersepeda. Paralimpik memiliki beberapa pertandingan sendiri, seperti bola basket di atas kursi roda dan sepakbola bagi orang dengan cacat penglihatan, dimana para atlet menggunakan bola yang dilengkapi lonceng serta kain penutup mata untuk memastikan semua orang tidak bisa melihat sama sekali selama pertandingan.
Panitia Paralimpik Inggris Penny Briscoe bertugas memastikan para atlet bertanding dalam level paling tinggi. Namun ia mengatakan mereka akan mencapai lebih dari itu.
“Mereka berkompetisi setara dengan rekan-rekannya di Olimpiade,” ujar Briscoe. “Dan saya kira jika kita bisa lebih memproyeksikan citra itu ke dunia, akan lebih besar kesempatan untuk mengubah persepsi. Dan lewat perubahan persepsi-persepsi itulah saya kira kita dapat menciptakan kesempatan-kesempatan untuk kelompok difabel, baik dalam bidang olahraga, bisnis, atau hidup secara umum.”
Lebih banyak orang dapat melihat Paralimpik karena kompetisi ini akan disiarkan di puluhan negara. Hampir semua tiket yang berjumlah 2,5 juta untuk 11 hari pertandingan telah terjual. Panitia mengatakan bahwa setengah juta orang akan datang ke Inggris dari luar negeri untuk melihat perhelatan tersebut.
Kompetisi tersebut telah mendorong ekspansi fasilitas-fasilitas yang dapat diakses kaum difabel di London, terutama jaringan transportasi. Namun orang kedua dalam kepanitiaan London 2012, Paul Deighton, mengatakan bahwa Paralimpik lebih ditekankan pada persepsi daripada jalan khusus atau lift.
“Ada kesempatan-kesempatan sosial yang lebih luas, yang untuk saya intinya adalah inklusi,” ujarnya. “Semua orang yang telah bekerja dengan kita mungkin memiliki kesempatan untuk bekerja dengan orang-orang yang memakai kursi roda atau cacat penglihatan. Bagi saya, ini bukan soal hak-hak kaum difabel. Saya melihatnya sebagai inklusi sosial yang lebih luas. Dalam konteks itu, [Paralimpik] menjadi amat sangat dahsyat.”
Taman Olimpiade di bagian timur London telah diubah untuk Paralimpik, dengan menyingkirkan cincin-cincin lambang Olimpiade dan memasang “Agitos”, yaitu tiga garis lengkung yang menggambarkan gerak dan kemajuan. Tempat tinggal para atlet akan mengakomodasi 1.800 orang berkursi roda, puluhan anjing pembantu dan bengkel berteknologi tinggi yang baru untuk memperbaiki kaki palsu.
Panitia menjanjikan perhelatan Paralimpik yang terbaik yang pernah ada, namun yang pasti, ini adalah Paralimpik terbesar, paling banyak penonton dan paling luas penyiarannya.