"Saya pikir itu sebuah prestasi mengingat kita sedang menghadapi pengetatan anggaran, kirisis pengungsi dan migrasi yang membuat wisatawan berpikir dua kali jika ingin berkunjung ke Lesbos atau tempat-tempat lain yang menjadi pusat penampungan migrasi," kata juru bicara utama pemerintah Lefteris Kretsos kepada wartawan, hari Senin (16/5).
"Yunani adalah nama terkenal dalam pariwisata. Itu selalu, dan menurut saya akan tetap begitu," tambahnya. Jumlah wisatawan ke Yunani mungkin akan lebih tinggi adalah karena ketidakstabilan politik dan serangan teroris yang menakutkan para pelancong internasional pergi ke Mesir dan Turki. Kedua negara tersebut dikunjungi jutaan wisatawan pada masa lalu, tapi kini jumlahnya turun drastis.
Yunani mengalami krisis ekonomi yang berkepanjangan, namun tetap aman dan stabil. Tahun lalu negara itu dikunjungi 26,5 juta pelancong internasional.
"Agen-agen wisata terbesar tetap yakin dengan Yunani," kata Kretsos. ia mengatakan banyak alasan kuat yang menjadi daya tarik wisata ke Yunani, termasuk cuaca yang baik, makanan yang lezat dan monumen-monumen kuno. Ia juga mengatakan cara Yunani menangani satu juta lebih pengungsi dan migran yang tiba sejak 2015 itu, telah meningkatkan citra negara.
"Faktanya, masyarakat memberi banyak dukungan bagi para migran itu juga adalah hal penting, yang menurut saya menarik lebih banyak orang untuk berkunjung ke Yunani," kata Kretsos.
Pariwisata adalah kontributor utama bagi ekonomi Yunani. Menurut Asosiasi Perusahaan Pariwisata Yunani (SETE), jumlahnya lebih dari 20 persen dalam PDB dan dari setiap lima pekerjaan terdapat satu pekerjaan dalam sektor pariwisata. [zb/ii]
