Anggota parlemen Uni Eropa menyetujui rencana untuk mempersatukan badan perbatasan Uni Eropa, Frontex dan pihak berwenang pengelola perbatasan nasional untuk membantu mengatur arus migran yang berusaha untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.
Berdasarkan rencana itu, pihak berwenang nasional akan terus mengelola perbatasan mereka sehari-hari tapi jika di perbatasan luar Uni Eropa ada tekanan mereka bisa meminta bantuan dari Badan Perbatasan dan Pengawal Pantai Eropa (EBCG).
Negara-negara Uni Eropa akan membentuk satuan 1.500 tentara dan peralatan teknis yang langsung akan dikerahkan badan itu untuk mengatasi arus migran yang besar.
UU EBCG akan memastikan bahwa perbatasan luar Uni Eropa lebih aman dan dikelola lebih baik, kata anggota parlemen Eropa dan pelapor Artis Pabriks dari Latvia.
“Ini bukan cara ampuh mengatasi krisis migran yang dialami Uni Eropa sekarang atau memulihkan kepercayaan sepenuhnya wilayah Schengen yang bebas visa, tapi merupakan langkah pertama yang sangat diperlukan,” kata Pabriks.
Parlemen Eropa menyetujui rencana itu dalam sidang pendahuluan hari Rabu dengan suara 483 berbanding 1 dan 48 abstain.
Hasil pemungutan suara itu berarti badan itu bisa beroperasi dalam waktu sekitar dua bulan lagi. [my/jm]