Parlemen Inggris akan menghalangi rencana Brexit PM Boris Johnson, Rabu (4/9), sementara mereka berusaha mencari jalan ke luar bagi kebuntuan yang telah mencengkeram negara itu sejak referendum tahun 2016 yang memutuskan Inggris meninggalkan Uni Eropa.
Majelis Rendah Inggris mengkonfrontasi Johnson terkait kekukuhannya untuk membawa Inggris ke luar dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober meski tanpa kesepakatan yang akan melindungi negara itu dari pukulan ekonomi.
Pada Rabu (3/9), majelis itu akan mempertimbangkan sebuah langkah yang akan menghalangi Brexit tanpa kesepakatan di tengah-tengah munculnya kekhawatiran di kalangan legislator, bahwa Brexit tanpa kesepakatan akan menimbulkan bahaya yang sulit ditanggulangi.
“Meloloskan Brexit dengan cara ini seperti membuat pil beracun yang selama 40 tahun akan memecah belah negara,” kata mantan tokoh Partai Konservatif Rory Stewart kepada BBC. "Jika ingin meloloskan Brexit, lakukan sesuai hukum, secara konstitusional dan dengan izin.”
Johnson mengatakan, ia akan mengusahakan pemilu jika para legislator sukses menghalangi rencananya. Ia berharap memperoleh dukungan rakyat untuk rencana Brexit-nya. Namun tidak jelas apakah ia akan mendapat dukungan suara di parlemen untuk mengambil langkah itu. Sejumlah anggota parlemen dari partainya sendiri sudah terang-terangan menentang keinginan Johnson.
Partai oposisi utama, Partai Buruh, telah mengisyaratkan akan menentang pemilu sampai ada legislasi yang menghalangi Brexit tanpa kesepakatan. [ab/uh]