Bulan lalu Trump, seorang milyarder pengembang real-estate dan kontestan terkuat di antara calon dari partai Republik, segera menimbulkan kemarahan internasional karena menyerukan larangan terhadap semua Muslim memasuki Amerika Serikat "sampai para wakil negara kita dapat mengetahui apa yang sedang terjadi."
Ia mengusulkan larangan itu setelah penembakan massal tanggal 2 Desember yang menewaskan 14 orang di California oleh dua orang Muslim yang menurut FBI telah diradikalisasi.
Perdebatan itu, yang diadakan Komisi Petisi majelis rendah parlemen, tidak dapat menghasilkan keputusan yang mengikat.
Anggota parlemen dari partai Buruh, Paul Flynnm, memimpin komisi itu dan memimpin perdebatan. Ia mengecam ucapan Trump itu, tetapi memperingatkan bahwa tindakan melarangnya dapat menjadi "kontra-produktif" dan memberinya lebih banyak publisitas.
Pada waktu lalu, orang pernah dilarang memasuki Inggris karena menghasut kebencian yang mungkin akan memancing kekerasan antar-golongan.
Bulan Desember lalu, Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan ucapan Trump itu "memecah-belah, tidak membantu dan sama sekali salah." [gp]