Parlemen Irak telah menyepakati sebuah rencana untuk membayar 400 juta dolar sebagai ganti rugi kepada orang Amerika yang mengklaim bahwa mereka disiksa oleh diktator Saddam Hussein yang sudah dihukum mati itu dalam perang Teluk 1990-1991.
Parlemen menyepakati pembayaran itu hari Sabtu meski para anggota parlemen yang setia kepada ulama Syiah Moqtada al-Sadr yang anti Amerika menolak pembayaran ganti rugi itu dan meninggalkan sidang sebelum pemungutan suara berlangsung.
Bulan Agustus tahun 1990, pasukan Saddam menyerbu tetangganya Kuwait, namun serangan itu dibalas dengan cepat oleh pasukan internasional yang memukul mundur tentara Irak dari Kuwait.
Ratusan warga Amerika ditahan oleh rejim Saddam yang menggunakan mereka sebagai perisai untuk menghadang serangan koalisi ke Irak. Beberapa sandera mengklaim mereka diperlakukan tidak sebagaimana mestinya dan disiksa oleh pasukan Saddam dan menuntut pemerintah Irak untuk ganti rugi.
Amerika dan Arab sebelumnya telah mencapai kesepakatan untuk memperbaiki kerusakan bulan September untuk mengakhiri sengketa pengadilan atas klaim itu. Namun, parlemen Irak perlu meratifikasi terlebih dahulu perjanjian itu.
Pasukan yang dipimpin Amerika menggulingkan Saddam Hussein tahun 2003. Dia akhirnya ditangkap akhir tahun 2003 dan dihukum gantung tahun 2006 atas tuduhan pembantaian tahun 1982 terhadap warga Syiah Irak.