Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk yang berusia 41 tahun itu hari Minggu (10/4) mengumumkan bahwa ia mengundurkan diri dalam usaha untuk mengakhiri kebuntuan politik di negara itu, dan berharap akan memberi Ukraina kesempatan untuk mengadakan reformasi pemilu, konstitusional dan peradilan, dan bergabung dengan Uni Eropa dan NATO.
Kabinet Yatsenyuk selamat dari mosi tidak percaya pada bulan Februari, tetapi dua partai meninggalkan koalisi pemerintahan. Dia dikritik karena memburuknya perekonomian Ukraina dan lambatnya reformasi.
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, memberikan dukungan pada Selasa bagi Ketua parlemen yang sekarang, Volodymyr Groysman, tetapi tidak jelas apakah Groysman akan memperoleh cukup suara.
Para analis telah menyatakan keprihatinan bahwa pengangkatan Groysman bisa menghasilkan kekuatan politik Ukraina yang berpusat pada Presiden Poroshenko dan kelompok pendukung di sekitarnya.
Beberapa anggota parlemen juga telah mengatakan bahwa pen gangkatan Groysman berarti penggeseran Menteri Keuangan Natalia Yaresko, yang pernah dianggap sebagai pengganti Yatsenyuk.
Para anggota parlemen akan mengadakan pemungutan suara Selasa (12/4) mengenai koalisi dan pengangkatan perdana menteri baru.
Kegagalan untuk memutuskan dengan segera bisa mengakibatkan pemilihan awal untuk parlemen dan presiden. [sp]
