Parlemen Venezuela yang dikontrol pihak oposisi telah meloloskan rancangan undang-undang yang memberi amnesti kepada puluhan aktivits politik yang ditahan, sehingga menimbulkan bentrokan politik dengan Presiden Nicolas Maduro.
RUU itu, yang disetujui Selasa malam (29/3), akan membebaskan lebih dari 70 orang yang menyuarakan tentangan mereka terhadap Maduro dan pendahulunya, mendiang Hugo Chavez. Salah satu tahanan politik itu adalah pemimpin oposisiLeopoldo Lopez, yang sedang menjalani hukuman 14 tahun penjara karena menyulut protes anti-pemerintah pada 2014 yang mengakibatkan 43 orang tewas.
Sementara para legislator memperdebatakan RUU itu, Maduro, dalam pidatonya yang disiarkan secara nasional di televisi mengatakan, ia akan memvetonya. Menurutnya, RUU itu akan memaafkan pembunuh, teroris dan penjahat.
Jika parlemen menggagalkan vetonya, presiden Maduro bisa mengajukan itu ke Mahkamah Agung, yang bisa memblokir RUU itu.
Sejak meraih kontrol di parlemen Desember lalu, aliansi oposisi Venezuela telah melancarkan usaha untuk mendongkel Presiden Maduro dari jabatanya. Namun, langkah apapun yang disetujui kemungkinan akan ditolak di pengadilan tinggi, yang menurut para pengecam presiden banyak diisi sekutu-sekutu Maduro. [ab/as]