Pemungutan suara dalam pemilu hari Minggu di Yunani bisa mengubah perjuangan berat Yunani yang dijerat utang dan langkah-langkah penghematan yang diberlakukan oleh pemberi pinjaman internasionalnya.
Jajak-jajak pendapat sebelum pemilu menunjukkan Alexis Tsipras, ketua partai Syriza aliran kiri, penentang keras penghematan unggul dari Perdana Menteri saat ini, Antonis Samaras dari Partai Demokrasi Baru yang konservatif. Tapi suara diperkirakan akan bersaing ketat.
Setelah memilih di Athena, Tsipras, 40 tahun, mengatakan masa depan Yunani tidak bergantung pada lebih banyak penghematan sebagaimana yang dituntut pemberi pinjamannya, Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan IMF.
Samaras mengatakan pemilihan kembali dirinya akan menjadi pertanda suara bagi kestabilan di Yunani bukan seperti yang disebutnya akan menjadi “petualangan” Tsipras.
Tsipras telah bertekad untuk mengakhiri pemangkasan besar anggaran selama bertahun-tahun yang diberlakukan oleh para pemberi pinjaman internasional sebagai imbalan dana talangan besar-besaran yang bernilai hampir 300 milyar dolar ketika disetujui, tapi jumlah itu sekarang lebih kecil karena nilai euro jatuh dalam beberapa bulan terakhir.
Tsipras mengatakan partainya ingin menegosiasikan ulang dana talangan itu dan membujuk para pemberi pinjaman untuk menghapus sebagian hutang besar negara itu. Tapi Samaras telah memperingatkan Yunani bisa didepak keluar dari blok mata uang euro itu jika Partai Syriza menguasai pemerintahan Yunani.
Partai Syriza berjanji untuk mengakhiri era penghematan besar-besaran yang menarik banyak pemilih yang geram karena penurunan standar hidup mereka dan kenaikan pajak terus-menerus.
Jika menang tidak jelas apakah Partai Syriza akan bisa memerintah sendiri atau harus membentuk pemerintahan koalisi.
Prospek Syriza memimpin pemerintah telah membuat pemberi pinjaman internasional resah dan mempengaruhi pasar-pasar keuangan.
IMF mengatakan tidak akan mengucurkan 8 miliar dolar dana talangan lainnya, kepada Yunani sampai pemerintah baru terbentuk.