Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Senin (16/5) membela keputusannya untuk tidak memberi pengarahan kepada oposisi Partai Buruh sebelumnya tentang apa yang disebut perjanjian AUKUS.
Morrison menyatakan bahwa kemitraan dengan Amerika dan Inggris yang diumumkan pada September akan memasok Australia dengan armada kapal selam yang didukung teknologi nuklir Amerika. Dan itu merupakan pencapaian besar untuk meningkatkan keamanan Australia.
Kesepakatan itu telah menjadi medan perselisihan politik sejak surat kabar Australia melaporkan pada Sabtu bahwa Amerika telah menetapkan dukungan bipartisan sebagai prasyarat untuk setiap kesepakatan yang akan datang.
Morrison membantah laporan itu, menggambarkannya sebagai "benar-benar salah." Ia mengatakan, pemerintah mengetahui persyaratan kesepakatan itu dan "memenuhinya 100%".
Pemimpin Partai Buruh Anthony Albanese mengatakan Amerika memperkirakan partainya diberi pengarahan tentang kesepakatan itu.
Keamanan nasional selalu dinilai sebagai kekuatan koalisi konservatif Morrison, yang mencalonkan diri lagi untuk masa jabatan tiga tahun keempat yang langka dalam pemilihan Australia Sabtu ini.
Partai Buruh unggul dalam sebagian besar jajak pendapat, meskipun hasil pemilu diperkirakan akan bersaing ketat.
Perselisihan pada Senin terjadi menyusul komentar dari mantan utusan Australia untuk Kepulauan Solomon yang menuduh pemerintah Australia kehilangan kepercayaan dari negara-negara kepulauan di Pasifik Selatan, membuka peluang lebih besar bagi pengaruh Tiongkok.[ka/ab]