Mahkamah Agung Thailand membebaskan Partai Future Forward yang beroposisi dari tuduhan berupaya menggulingkan monarki konstitusional negara itu, sehingga partai itu terhindar dari pembubarannya.
Menurut pengaduan yang diajukan terhadap partai itu, Future Forward dituduh mengeluarkan pernyataan yang mengecam Raja Maha Vajiralongkorn, termasuk pula tuduhan bahwa partai itu terkait dengan Illuminati, kelompok rahasia yang oleh para pendukung teori konspirasi disebut berusaha mencapai dominasi global. Penghinaan terhadap raja merupakan pelanggaran pidana yang diancam hukuman beberapa tahun penjara.
Tetapi partai itu terus menghadapi lebih banyak lagi tantangan hukum yang dapat mengarah pada pembubarannya, termasuk pengaduan bahwa partai itu menerima pinjaman ilegal dari pendirinya, milyarder Thanathorn Juangroongruangkit, yang muncul sebagai lawan terkemuka PM Prayut Chan-ocha, yang pertama kali merebut kekuasaan melalui kudeta militer pada tahun 2014 sebelum ia terpilih dalam pemilu tahun lalu.
Partai Future Forward menarik dukungan jutaan orang muda Thailand yang menginginkan perubahan dari kekuasaan yang telah lama dipegang kalangan elite konservatif dukungan militer Thailand. Partai ini menduduki peringkat ke-tiga dalam pemilihan tahun lalu.
Thailand selama beberapa tahun ini mengalami Instabilitas politik sejak pemerintahan mantan PM Thaksin Shinawatra, milyarder populis yang kebijakan-kebijakannya membuatnya didukung masyarakat miskin di pedesaan, sampai ia disingkirkan dalam kudeta militer 2006, yang menimbulkan perebutan kekuasaan yang berlangsung lama dan kadang-kadang disertai kekerasan antara kedua pihak. [uh/lt]