Seorang juru bicara gerakan Ravalomanana mengatakan para anggotanya dalam kabinet dan parlemen tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan apapun sebagai protes atas penolakan terhadap pemimpin yang terguling itu hari Sabtu.
Dalam penerbangan kembali ke Johannesburg, juru bicara Ravalomanana mengatakan dia masih ingin kembali ke pulau tanah airnya di lepas pantai Afrika tenggara itu.
Ravalomanana telah menghabiskan tiga tahun terakhir di pengasingan di Afrika Selatan.
Pesawat yang membawa mantan pemimpin itu dipaksa kembali ke Johannesburg setelah para pejabat di Madagaskar menutup wilayah udara negara itu.
Ravalomanana mengatakan dia ingin kembali ke Madagaskar untuk memulai rencana pemulihan demokrasi di negara pulau itu. Pasukan keamanan di Madagaskar memperingatkan ia akan ditangkap.
Ravalomanana divonis secara in absentia dengan hukuman penjara seumur hidup atas kematian puluhan demonstran oposisi yang dibunuh oleh tim keamanan presiden tahun 2009, menjelang kudeta yang menggulingkan dirinya.
September lalu, Ravalomanana menyepakati rencana untuk memulihkan demokrasi di negara pulau itu yang sementara ini dipimpin oleh Presiden yang didukung militer, Andry Rajoelina, pemimpin kudeta, sampai pemilu diselenggarakan dalam waktu satu tahun. Di bawah usulan itu, Marc Ravalomanana bisa kembali ke Madagaskar.