Kontestan terkuat calon presiden dari partai Republik, milyarder Donald Trump, tampil di panggung debat kedua para kandidat calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik, Rabu malam (16/9), dan menghadapi tuduhan bertubi-tubi bahwa ia tidak cocok menjadi panglima tertinggi angkatan bersenjata Amerika.
Raja real estate bersama sepuluh penantang mengikuti debat kandidat capres tersebut di perpustakaan kepresidenan Ronald Reagan di Simi Valley, California.
Trump menceritakan pengalamannya sebagai pengusaha untuk menantang para saingannya. Berdiri di tengah pentas, Trump mengatakan ia mempunyai kepribadian yang bersemangat tinggi dan prestasinya dalam dunia bisnis akan membantunya di panggung dunia. Ia juga mengatakan ia akan dapat bergaul dengan baik dengan para pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ucapan-ucapan anti-Washington Trump, serta tuntutannya untuk mengusir 11 juta orang imigran gelap dari Amerika Serikat dan menantang para saingannya, telah meluncurkannya ke tempat teratas dalam survei para pemilih partai Republik.
Poll CBS/New York Times pekan ini menunjukkannya dengan 27 persen dukungan, tidak jauh di atas angka 23 persen bagi seorang lagi yang bukan politisi, mantan ahli bedah syaraf Ben Carson.
Tidak ada kontestan lain di atas pentas bersama Trump dan Carson yang memperoleh dukungan di atas sembilan persen.
Mengenai persetujuan nuklir Iran, partai Republik menentang keras kesepakatan yang dicapai pemerintahan Obama itu. Beberapa kontestan dari partai itu telah bertekad untuk mencabutnya apabila mereka memenangkan Gedung Putih.