Kekalahan Landrieu mempertegas kemenangan meyakinkan Partai Republik dalam pemilu November, yang membuat Partai Republik menguasai Kongres sepenuhnya untuk dua tahun terakhir masa jabatan Presiden Barack Obama.
Dengan dimulainya masa jabatan Kongres yang baru Januari nanti, Partai Republik akan menguasai paling tidak 246 kursi di DPR, berbanding 188 untuk Partai Demokrat. Partai Republik juga menguasai 54 dari ke-100 kursi di Senat. Ini merupakan mayoritas meyakinkan yang diraih Partai Republik yang sebanding dengan yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden Harry Truman pasca Perang Dunia Kedua. Seperti halnya Obama, Truman adalah seorang Demokrat.
Dalam pemilu sela bulan lalu, para calon Partai Republik berhasil memanfaatkan rendahnya tingkat popularitas Presiden Obama.
Masih ada satu pemilihan tersisa di negara bagian Arizona, menunggu hasil perhitungan ulang.
Kekalahan Landrieu juga berarti tidak ada senator atau anggota DPR dari Partai Demokrat di Kongres yang berasal dari beberapa negara bagian yang dikenal sebagai Deep South.
Partai Demokrat merebut kursi yang sebelumnya dikuasai Partai Republik di California, Florida dan Nebraska.
Obama, presiden keturunan kulit hitam pertama di Amerika, kini tercatat sebagai presiden yang menjabat dua kali dengan kekalahan pemilu sela paling besar.