Kalangan partai Republik di Amerika Serikat terus mengritik perjanjian pendahuluan yang dicapai pemerintahan Presiden Barack Obama untuk membatasi program nuklir Iran.
Mitt Romney, yang kalah dalam pemilihan presiden 2012 dari Obama, mengatakan dalam acara Fox News hari Minggu (12/4) bahwa kesepakatan yang akan yang dirundingkan Amerika dan lima negara kuat lainnya dengan Iran “bukanlah jenis perjanjian yang akan melindungi kita dan orang di seluruh dunia.”
Romney menyerukan sanksi-sanksi ekonomi lebih keras daripada yang telah diberlakukan negara-negara Barat dan PBB terhadap Iran dalam upaya mencegah Teheran membuat senjata nuklir. Romney mengatakan “perjanjian yang buruk tak sama baiknya dengan tidak ada perjanjian.”
Senator John McCain, yang dikalahkan Obama dalam pemilihan tahun 2008 juga menyerang perjanjian itu.
Dalam suatu pernyataan hari Sabtu (11/4), McCain mengatakan, “tidak dapat disangkal bahwa versi perjanjian nuklir yang diuraikan pemerintahan Obama jauh berbeda dengan yang diuraikan pemimpin tertinggi Iran: mengenai inspeksi, pelonggaran sanksi-sanksi, dan isu-isu penting lainnya.”
Sementara, berbicara dalam acara di televisi hari Minggu (12/4), Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan kerangka kesepakatan dengan Iran itu adalah seperti apa yang telah disampaikan Amerika. Ia menambahkan Rusia telah mengeluarkan pernyataan yang menilai fakta-fakta mengenai kesepakatan itu, seperti diungkap Amerika, adalah akurat.
Menlu Kerry mendesak anggota Kongres yang menentang kesepakatan nuklir yang akan dicapai dengan Iran agar "menahan serangan" sampai mereka melihat final kesepakatan itu tahun ini.
Kerry juga mengatakan, pemerintahan Obama seharusnya bebas berunding tanpa campur tangan sampai batas waktu Juni nanti untuk mencapai kesepakatan akhir. Ia menyatakan akan rapat dengan anggota Kongres dalam dua hari ke depan sebagai bagian dari upaya pemerintahan Obama menghalau sikap di kalangan sebagian anggota Kongres yang ingin mewajibkan Kongres menyetujui tiap pelonggaran sanksi terhadap Iran.