Harga minyak hampir tidak bergerak Senin (25/9), bertahan dari kenaikan dari sesi sebelumnya untuk tetap di titik tertinggi dalam beberapa bulan setelah para produsen minyak utama yang bertemu di Wina mengatakan pasar sudah mengarah menuju keseimbangan, kantor berita Reuters melaporkan.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, Rusia dan produsen lainnya telah memotong produksi hingga 1,8 juta barel per hari sejak awal tahun 2017. Pemotongan ini membantu kenaikan harga minyak hingga 15 persen di tiga bulan terakhir.
“Sejak pertemuan kami terakhir di bulan Juli, pasar minyak telah sangat membaik,” kata Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq yang memimpin pertemuan Komite Pengawas Gabungan tingkat Menteri.
Harga minyak mentah London Brent untuk pengiriman November naik 1 sen menjadi 56,87 dolar per barel pada pukul 00:49 GMT, setelah ditutup naik 0.8 persen pada Jumat (22/9). Harga minyak mentah Amerika untuk pengiriman November turun 4 sen menjadi 50,62 dolar per barel, setelah ditutup naik 0.2 persen pada Jumat.
Menteri Energi Rusia mengatakan belum ada keputusan untuk memperpanjang pembatasan produksi diluar akhir Maret yangdiharapkan sebelum Januari, walaupun menteri lainnya memperkirakan sebelum akhir tahun ini sudah ada keputusan mengenai pembatasan produksi.
Pasar juga dengan rasa khawatir memantau perkembangan di Korea Utara. Menteri Luar Negeri Korea mengatakan kepada PBB pada Sabtu (23/9) bahwa dengan menyebut Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un sebagai “Si Pria Roket,” Presiden Amerika Donald Trump sudahmembuat “kunjungan roket kami ke seluruh daratan Amerika, tidak terhindarkan.”
Perusahaan-perusahaan energi Amerika mengurangi jumlah pengoperasian anjungan penghasil minyak yang beroperasi dalam tiga minggu berturut-turut hingga menahan perbaikan kegiatan pengeboran minyak yang sudah berjalan 14 bulan. Perusahaan-perusahaan ini mengurangi pemboran untuk mengurangi rencana pengeluaran ketika harga minyak turun. [fw/as]