Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG hari Jumat pagi (15/11) mengatakan telah terjadi beberapa gempa susulan pasca gempa utama berkekuatan 7,1 SR di Maluku Utara sebelumnya.
Gempa susulan yang terjadi berkekuatan antara 5 hingga 5,9. Kedua gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Gempa berkekuatan 7,1 pada Jum’at dini hari terjadi di barat laut Jalilolo, Maluku Utara, pada kedalaman 73 kilometer. BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Gelomban tsunami dengan tinggi antara 0,6 hingga 0,10 meter dilaporkan terjadi di Ternate, Jailolo dan Bitung. Peringatan ini dicabut pada pukul 1.45 WIB.
Gempa terjadi pada jarak 140 kilometer arah barat laut dari kota Ternate di kedalaman 45 kilometer, menurut lembaga Survey Geologi Amerika Serikat. Meski begitu, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami agar masyarakat menghindari kawasan pantai sebagai antisipasi.
Gempa terasa cukup kuat pada pukul 1:17 WIT membuat masyarakat yang tertidur lari berhamburan meninggalkan rumahnya.
Hingga laporan ini disampaikan belum ada laporan korban jiwa dan luka-luka, atau kerusakan infrastruktur. Namun tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD bersama TNI/Polri siap turun lapangan membantu warga yang terkena dampak.
Aktivitas seismik dan vulkanik di Indonesia kerap terjadi karena lokasinya pada cincin api pasifik, tempat lempeng tektonik saling bertabrakan.
Akhir September lalu, gempa berkekuatan 7,5 SR dan tsunami yang mengikutinya terjadi di Palu, Sulawesi, menewaskan lebih dari 2.200 orang dan 1.000 orang dinyatakan hilang.
Tanggal 26 Desember 2004, gempa berkekuatan 9,1 SR mengguncang Aceh, menimbulkan tsunami dan menewaskan lebih dari 170.000 orang. (ti/em)