Pihak berwenang menjanjikan perubahan dalam industri taksi China pasca pemogokan oleh para supir di sedikitnya tujuh kota utama, karena rendahnya upah dan tingginya setoran yang dikenakan perusahaan taksi, serta sengitnya persaingan dengan aplikasi taksi baru.
China News Service milik pemerintah China hari Kamis (15/1) mengutip beberapa pakar yang mengatakan perusahaan-perusahaan taksi – yang sebagian besar dimonopoli – merugikan para supir taksi karena mengenakan uang setoran per bulan hingga 9.000 yuan atau sekitar 1.450 dolar. Laporan itu juga muncul di beberapa situs kantor berita China.
Para supir juga mengeluhkan munculnya aplikasi pemesanan taksi lewat telpon seperti “Uber”. Kementerian Transportasi China pekan lalu mengumumkan, demi alasan keamanan para supir mobil pribadi dilarang menawarkan layanan taksi melalui aplikasi tersebut.
Kantor berita resmi China Xinhua mengutip Menteri Urusan Transportasi yang menjanjikan “terobosan” dalam “industri transportasi modern” itu tetapi tidak merinci lebih jauh.
Pemogokan supir taksi dilaporkan terjadi di beberapa kota utama, termasuk di Nanjing, Chengdu dan Shenyang.