Tautan-tautan Akses

Pasca Penembakan Colorado, Biden Serukan Larangan Senjata Serbu


Presiden AS Joe Biden berbicara mengenai penembakan massal di Colorado, di Gedung Putih, Washington DC, 23 Maret 2021. (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)
Presiden AS Joe Biden berbicara mengenai penembakan massal di Colorado, di Gedung Putih, Washington DC, 23 Maret 2021. (Foto: Jonathan Ernst/Reuters)

Presiden Joe Biden menyerukan larangan terhadap penggunaan senjata serbu. Seruannya disampaikan pada Selasa (23/3) setelah penembakan massal kedua di Amerika dalam seminggu yang menewaskan 10 orang di Colorado. Penembakan itu memicu seruan baru yang mendesak untuk mengendalikan penggunaan senjata.

Berpidato kepada rakyat Amerika yang sudah lama mengalami trauma akibat pembantaian dengan senjata di sekolah, klub malam, bioskop, dan ruang publik lain, Biden mengatakan, ia tidak "perlu menunggu satu menit lagi, apalagi satu jam, untuk mengambil langkah-langkah akal sehat yang pada masa depan akan menyelamatkan nyawa dan mendesak kolega saya di DPR dan Senat untuk bertindak."

"Ini bukan dan seharusnya tidak menjadi masalah partisan. Ini masalah Amerika. Ini akan menyelamatkan nyawa. Nyawa orang Amerika. Dan kita harus bertindak," kata Biden.

Pengendalian senjata yang lebih ketat sangat populer di kalangan orang Amerika Serikat. Namun, Partai Republik telah lama menentang apa yang oleh sebagian orang dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak mereka untuk memiliki senjata api.

Biden berbicara di Washington beberapa jam setelah seorang pria berusia 21 tahun didakwa menembak sepuluh orang di pasar swalayan di Boulder, Colorado. Pembantaian itu terjadi kurang dari satu minggu minggu setelah pria bersenjata lain menembak mati delapan orang di tiga spa di Ibu Kota negara bagian Georgia, Atlanta.

Kedua pembunuhan itu kembali memicu seruan bagi para politisi agar bertindak, tetapi pada Selasa (23/3), seperti sebelumnya, kembali terjadi perpecahan bipartisan.[ka/jm]

XS
SM
MD
LG