Produsen minyak Rusia, Surgutneftegaz, mengizinkan pembeli China untuk membeli minyak tanpa memberikan jaminan yang dikenal sebagai surat kredit (letter of credit /LC). Langkah ini dilakukan untuk menghindari sanksi Barat. Demikian dikatakan tiga orang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Perubahan persyaratan memungkinkan Surgutneftegaz untuk terus menjual minyak mentah Rusia ESPO Blend dari Pelabuhan Kozmino di Timur Jauh Rusia ke China, importer minyak terbesar di dunia.
Ekspor minyak mentah ESPO Rusia, mencapai 754.000 barel per hari di bulan April, merupakan sumber minyak mentah dari pasar spot terbesar China.
Menyusul invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari, harga minyak telah meroket mencapai level tertinggi dalam 14 tahun. Rusia adalah pengekspor utama dunia, baik untuk minyak mentah dan produk BBM.
Sanksi Barat sebagai tanggapan atas invasi Moskow, telah menyebabkan bank-bank menghentikan penerbitan LC untuk semua minyak yang berasal dari Rusia.
China telah berulang kali menentang sanksi tersebut, menyebutnya kebijakan tersebut tidak efektif. Beijing bersikeras akan mempertahankan pertukaran ekonomi dan perdagangan yang normal dengan Rusia.
Untuk mengatasi pembatasan, perusahaan China menggunakan akun terbuka yang memungkinkan pelanggan membeli barang dengan pembayaran yang ditangguhkan. Namun dengan persyaratan mereka harus membayar lunas hingga tiga hari setelah kargo dimuat, kata sumber tersebut. Mereka tidak dapat disebutkan namanya karena sensitivitas masalah ini.
Surgut menolak berkomentar.
Surat kredit, yang memungkinkan pembayaran selama 30 hari dan dijamin oleh bank, dipandang sebagai jaminan terkuat bagi kedua belah pihak.
Salah satu sumber mengatakan pembayaran dalam dolar AS masih dimungkinkan selama masa tenggang hingga Juni menyusul sanksi AS terhadap akses Rusia dalam sistem pembayaran internasional SWIFT. [ah]