Tautan-tautan Akses

Pasca Serangan di Jalur Gaza, Chili dan Kolombia Tarik Dubes untuk Israel


Presiden Chili Gabriel Boric berbicara dalam sebuah kesempatan dari istana kepresidenan La Moneda di Santiago, Chili, pada 11 September 2023. (Foto: AP/Esteban Felix)
Presiden Chili Gabriel Boric berbicara dalam sebuah kesempatan dari istana kepresidenan La Moneda di Santiago, Chili, pada 11 September 2023. (Foto: AP/Esteban Felix)

Pemerintah Chili dan Kolombia, pada Selasa (31/10), menarik duta besar mereka untuk Israel. Mereka dipanggil pulang untuk berkonsultasi setelah Israel melanggar hukum kemanusiaan internasional di Jalur Gaza.

Chili menyerukan gencatan senjata dan akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke zona tersebut. Negara itu menyatakan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional.

Presiden Chile Gabriel Boric menulis di akun X bahwa “Chili mengecam keras dan mengamati dengan penuh keprihatinan bahwa operasi militer ini – yang pada tahap perkembangannya melibatkan hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza – tidak menghormati norma-norma dasar Hukum Internasional, dengan tewasnya lebih dari delapan ribu warga sipil, kebanyakan perempuan dan anak-anak.”

Di Kolombia, Presiden Gustavo Petro menilai serangan Israel sebagai "pembantaian rakyat Palestina."

Di akun jejaring media sosial X, ia menulis, “Jika Israel tidak menghentikan pembantaian rakyat Palestina, kami tidak bisa tetap di sana (Israel).”

Sebelumnya pada hari yang sama, Bolivia memutus hubungannya dengan Israel dengan alasan “kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Kementerian luar negeri Israel belum menanggapi permintaan komentar mengenai keputusan ketiga negara tersebut.

Negara-negara tetangga Amerika Latin lainnya, seperti Meksiko dan Brasil, juga baru-baru ini menyerukan gencatan senjata. [ka/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG