Pemerintah Chili dan Kolombia, pada Selasa (31/10), menarik duta besar mereka untuk Israel. Mereka dipanggil pulang untuk berkonsultasi setelah Israel melanggar hukum kemanusiaan internasional di Jalur Gaza.
Chili menyerukan gencatan senjata dan akses untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan ke zona tersebut. Negara itu menyatakan bahwa Israel telah melanggar hukum internasional.
Presiden Chile Gabriel Boric menulis di akun X bahwa “Chili mengecam keras dan mengamati dengan penuh keprihatinan bahwa operasi militer ini – yang pada tahap perkembangannya melibatkan hukuman kolektif terhadap penduduk sipil Palestina di Gaza – tidak menghormati norma-norma dasar Hukum Internasional, dengan tewasnya lebih dari delapan ribu warga sipil, kebanyakan perempuan dan anak-anak.”
Di Kolombia, Presiden Gustavo Petro menilai serangan Israel sebagai "pembantaian rakyat Palestina."
Di akun jejaring media sosial X, ia menulis, “Jika Israel tidak menghentikan pembantaian rakyat Palestina, kami tidak bisa tetap di sana (Israel).”
Sebelumnya pada hari yang sama, Bolivia memutus hubungannya dengan Israel dengan alasan “kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Kementerian luar negeri Israel belum menanggapi permintaan komentar mengenai keputusan ketiga negara tersebut.
Negara-negara tetangga Amerika Latin lainnya, seperti Meksiko dan Brasil, juga baru-baru ini menyerukan gencatan senjata. [ka/rs]
Forum