Tautan-tautan Akses

Pasca Serangan Rusia, Pasokan Listrik di Kharkiv Tidak Stabil


Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di sebuah fasilitas pemasok listrik di Kharkiv, Ukraina, pada 22 Maret 2024. (Foto: AP/Yakiv Liashenko)
Petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di sebuah fasilitas pemasok listrik di Kharkiv, Ukraina, pada 22 Maret 2024. (Foto: AP/Yakiv Liashenko)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Minggu (24/3), bahwa lebih dari 200.000 konsumen di Kharkiv, kota kedua terbesar di negara itu, telah kehilangan pasokan listik yang stabil. Kondisi tersebut merupakan dampak dari apa yang disebutnya sebagai serangan terbesar Rusia terhadap jaringan listrik Ukraina di tengah perang yang sedang berlangsung.

“Di sejumlah wilayah kami, upaya pemulihan sedang dilakukan setelah serangan Rusia pada Jumat malam. Saya sangat berterimakasih kepada semua pihak yang bekerja tanpa henti di Kharkiv untuk memulihkan pasokan listrik dan pemanas bagi penduduk. Situasinya sangat sulit,” kata Zelenskyy.

Rusia menggempur fasilitas listrik Ukraina pada Jumat (22/3), menyasar bendungan besar di sungai Dnipro, menewaskan setidaknya lima orang dan membuat lebih dari satu juta orang di tujuh wilayah kehilangan akses listrik.

Operator jaringan listrik nasional, Ukrenergo, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa konsumen di Kota Kharkiv dan Khmelnytskyi di Ukraina barat masih belum mendapatkan akses listrik, sementara pemadaman yang direncanakan telah diterapkan di wilayah Odesa, Ukraina selatan.

Sirene serangan udara menggema di Kyiv setelah gelombang serangan rudal Rusia ke wilayah Ukraina berlangsung pada hari Minggu.

Warga bergegas menuju stasiun-stasiun kereta bawah tanah untuk mencari perlindungan.

Kyiv mengatakan, serangan udara itu merusak infrastruktur penting di Ukraina barat dan bahwa pertahanan udara mereka telah menghancurkan sekitar selusin rudal yang melayang ke ibu kota Ukraina itu.

Rusia telah menggempur Ukraina selama beberapa hari dalam serangan-serangan yang digambarkan Moskow sebagai pembalasan atas serangan Ukraina yang dilakukan sepanjang pelaksanaan pemilu presiden Rusia.

Serangan pada Minggu terjadi setelah Rusia meluncurkan pemboman dari udara ke sistem energi Ukraina, yang terbesar dalam lebih dua tahun perang skala penuh kedua negara.

Perusahaan energi milik pemerintah Ukraina, Naftogaz, mengatakan bahwa fasilitas penyimpanan gas bawah tanah terhantam dalam serangan terhadap fasilitas-fasilitas energi.

Pada Minggu, Ukraina telah menaikkan impor listrik dan menghentikan ekspor. Naftogaz mengatakan, pengiriman gas bagi konsumen tidak terdampak oleh serangan tersebut. [ns/ka]

Forum

XS
SM
MD
LG