Bocornya jutaan dokumen akun perusahan bayangan menelan korban pertama hari Selasa (5/4) ketika Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson mengundurkan diri di tengah kemarahan setelah terungkap bahwa ia menggunakan perusahaan bayangan untuk menyimpan sejumlah besar uang, sementara ekonomi Islandia kini dilanda krisis.
Pengunduran diri pemimpin Islandia ini merupakan dampak terbesar terungkapnya nama-nama orang kaya dan berkuasa dalam dokumen yang dikenal sebagai ‘’The Panama Papers’’ itu.
Sebaliknya, China dan Rusia mengambil pendekatan berbeda dengan menekan berita dan menolak tuduhan bahwa pejabat-pejabat pemerintah melakukan tindakan yang tidak layak, sebagaimana disebut dalam bocoran dokumen keuangan sebanyak lebih dari 11 juta itu, dari sebuah firma hukum di Panama.
Pejabat-pejabat di Ukraina, Argentina dan beberapa negara lain juga menghadapi pertanyaan tentang kemungkinan keterlibatan mereka dalam skema pengelakan pajak perusahaan-perusahaan di luar negeri. [em]