Sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa pasien yang akan menjalani operasi kanker mungkin dapat mengurangi risiko komplikasi jika melakukan memeriksa gigi ke dokter gigi sebelum operasi.
Peneliti menemukan bahwa pasien yang menemui dokter gigi sebelum operasi memiliki risiko yang lebih kecil terkena pneumonia atau meninggal dalam 30 hari selepas menjalani operasi.
“Perawatan mulut merupakan salah satu cara dalam mencegah pneumonia pasca operasi yang berasal dari endapan sekresi oral dan faring,” kata peneliti dari Universitas Tokyo, Miho Ishimaru.
Dalam tulisan yang diterbitkan British Journal of Surgery, para peneliti mengatakan bahwa bakteri dalam pernafasan dapat tumbuh pada biofilm dan mikroogranisme pada permukaan gigi dan lidah. Perawatan gigi dapat mengurangi risiko terkena pneumonia.
“Beberapa penelitian mengatakan bahwa perawatan gigi pra-operasi dapat mengurangi risiko terkena penumonia, namun hal ini masih dibatasi oleh kecilnya sampel eksperimen,” kata Ishimaru kepada Reuters melalui email.
Ishimaru dan tim menganalisa data nasional para pasien yang pernah menjalani operasi untuk kanker-kanker di kepala, leher, kerongkongan, perut, paru-paru, hati, dan dubur, pada 1.600 rumah sakit antara 2012-2015.
Dari 509.000 pasien yang menjalani operasi kanker, 81.600 mendapatkan perawatan gigi pra-operasi.
Sekitar 15.700 pasien terkena pneumonia pasca operasi dan 1.700 meninggal dalam waktu 30 hari setelah operasi. Pada akhirnya, perawatan gigi pra-operasi dapat dikaitkan dengan penurunan setengah-persentase-poin risiko terkena pneumonia dan 8 persen penurunan risiko kematian pasca operasi pada seluruh jenis penyakit.
Di Amerika Serikat, “Pasien yang mengalami kanker pada kepala dan leher hampir semuanya diwajibkan untuk menjalani perawatan gigi karena bagian ini akan sering terkena radiasi sebagai bagian dari perawatan,” kata Dr. Sherry Wren dari Universitas Standford.
Wren dan tim menemukan bahwa kasus pneumonia di rumah sakit Veteran Affairs telah menurun sebanyak 44 persen pada empat tahun terakhir setelah mereka menerapkan program tersebut. Strateginya adalah memberikan pelatihan pada perawat bagaimana cara menghindari pneumonia, cara batuk dan latihan pernafasan, cara membersihkan mulut dua kali sehari dan kontrol rasa sakit yang benar. [vp/ft]