Ratusan kasus COVID-19 bertambah setiap harinya di Tanah Air. Meski begitu, perlahan namun pasti jumlah pasien sembuh juga terus meningkat. Juru bicara penanganan kasus virus Corona, Dr Achmad Yurianto mengatakan penambahan pasien yang pulih ini membangkitkan keoptimisan bahwa Indonesia bisa melewati masa pandemi ini dengan baik.
Selasa (21/4) sebanyak 95 pasien sudah diperbolehkan pulang, sehingga sampai detik ini jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sudah mencapai 842 orang. Mayoritas pasien yang pulih ini, kata Yuri berada di DKI Jakarta.
“Jika kita perhatikan sebaran pasien sembuh di DKI sudah ada 286 orang dinyatakan sembuh, tentunya dengan kriteria klinis membaik, tidak ada keluhan, serta pemeriksaan laboratorium sudah dinyatakan dua kali pemeriksaan negatif," ujarnya dalam telekonferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (21/4).
Pasien sembuh juga ditemukan di provinsi-provinsi lainnya. Di Jawa Timur tercatat ada 100 orang, Sulawesi Selatan 73 orang, Jawa Barat 75 orang, dan Jawa Tengah 51 orang.
Sayangnya, korban jiwa masih berjatuhan. Tercatat, 26 orang tidak mampu melawan virus ini. Jumlah total kematian pun menjadi 616 orang.
Untuk penambahan kasus konfirmasi positif, tercatat ada 375 kasus baru. Hingga hari ini,total jumlah kasus menjadi 7.135.
Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sampai saat ini telah mencapai 186.330, sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 16.763.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas deteksi virus Corona seiring dengan terus meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia.
Ia menjelaskan peningkatan kapasitas pemeriksaan ini dilakukan semata-mata agar pengobatan pasien COVID-19 bisa dilakukan dengan baik.Lanjutnya, Lembaga Eijkman sendiri mempunyai fasilitas labolatorium tersertifikasi khusus untuk menangani patogen yang berisiko tinggi, yaitu labolatorium Biosafety level dua dan level tiga.
Amin mengatakan labolatoriumnya sampai saat ini sudah menerima 6.124 sampel atau rata-rata 314 sampel per hari.
"Dan sampel yang dilakukan untuk pengujian ini berupa sampel swap, baik dari nasopharyngeal maupun dari oropharyngeal," ujar Amin.
Lembaga Eijkman, kata Amin juga mendapat penambahan mesin ekstraksi robotik dari Badan Intelijen Negara (BIN), yaitu Automated Extraction and Purification System yang membuat Eijkman meningkatkan kapasitas ekstraksinya menjadisebanyak 325 sampel dari semula 180 sampel dalam satu hari.
Di sisi lain, Eijkman juga menyediakan viral transport medium (VTM) bagi seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. VTM sendiri, kata Amin adalah media untuk menyimpan spesimen virus corona yang diambil dari tes usap atau swab.
Eijkman telah mendistribusikan sebanyak 40 ribu tabung VTM ke 31 provinsi di Indonesia. Dengan kapasitas tersebut, Amin mengklaim bahwa Eijkman berkontribusi dalam pengujian sampel yang mencapai 15 persen dari kapasitas nasional. [gi/ab]