Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin meraih suara terbanyak di Jawa Timur, dengan perolehan suara 65,7 persen suara.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, Choirul Anam mengatakan, perolehan suasa pasangan 01 unggul merata di hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Sedangkan pasangan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya unggul di 6 kabupaten, dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur.
“Pasangan 01 mendapatkan cukup tinggi suara di Jawa Timur, ada kurang lebih 65,7 persen suara masuk ke 01, yaitu sebanyak 16.231.668 suara. Sedangkan untuk 02 itu mendapatkan 34,2 persen atau kurang lebih 8.441.247 suara,” kata Choirul Anam kepada VOA.
“Kemenangan tim 01 itu hampir merata di Jawa Timur, sedangkan 01 mendapatkan kemenangan di beberapa kabupaten seperti di Pacitan, Situbondo, Bondowoso, Sampang, Pamekasan dan Sumenep,” kata Choirul menambahkan.
Pemilu 2019 ini, menurut Choirul Anam, juga mencatatkan sejarah baru, yaitu adanya peningkatan jumlah partisipasi pemilih dalam pemilu yang mencapai angka 82 persen. Ini jauh lebih tinggi dibanding pemilu-pemilu sebelumnya.
“Partisipasi pemilih di Jawa Timur sangat tinggi, jauh di atas target nasional 77,5 persen. Jadi, total untuk partisipasi kita 82,5 persen. Jadi ini cukup luar biasa dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumya, ini sangat jauh sekali,” lanjut Choirul Anam.
Ketua Tim Saksi Pilpres Pasangan Calon 02, Hadi Dediansyah, menanggapi kekalahan paslon 02 dengan tidak menandatangani berita acara rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat Provinsi Jawa Timur. Hadi menyebut ada banyak kecurangan yang terjadi di hampir setiap daerah di Jawa Timur.
“Proses pemilu demokrasi ini dicederai oleh beberapa persoalan di tingkatan DC, DA-1, masuk ke DB-1 tingkat kabupaten kota. Yang menjadi persoalan, ini seakan-akan ini posisi itu masif, hampir di seluruh kabupaten kota itu terjadi kecurangan-kecurangan yang mana persoalan DPT dengan surat suara yang jumlahnya 100 persen plus 2 persen itu, mengalami suatu peningkatan yang signifikan,” papar Hadi.
“Jadi, ini menjadi acuan kami bahwa pemilu tidak fair, pemilu tidak jujur. Makanya kami dari pasangan 02 tidak bisa ikut bertanggung jawab menandatangani hasil dari pemilu pilpres di Jawa Timur,” tukas Hadi.
Sementara itu, kemenangan paslon 01 pada Pilpres 2019 di tingkat Provinsi Jawa Timur, disyukuri Koordinator Saksi Pilpres Paslon 01 dan PDI Perjuangan Jawa Timur, Hari Yulianto. Selain berterima kasih kepada masyarakat Jawa Timur yang telah memilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Hari Yulianto mengajak semua elemen masyarakat di Jawa Timur kembali bersatu sebagai rakyat Indonesia, karena proses pemilu sudah hampir selesai.
“Kami sampaikan terima kasih kepada masyarakat Jawa Timur bahwa dukungan ke paslon 01 pak Joko Widodo dan kiai Ma’ruf Amin cukup tinggi. Kita memperoleh perolehan suara 16.200.000 lebih atau sekitar 65,7 persen,” kata Hari.
“Proses rekapitulasi ini sudah berjalan pada tahapan tingkat provinsi, tinggal sebentar lagi kita langsung menuju ke rekapitulasi tingkat nasional, artinya setelah ini kita harus kembali lagi bersatu sebagai rakyat Indonesia, tidak memilih-milih lagi, tidak ada berpihak-pihak lagi, dan kita tetap satu Indonesia,” tutur Hari.
Pemilu 2019 kali ini juga menjadi catatan baru kemenangan partai nasionalis di Jawa Timur, yang memberikan 27 kursi untuk PDI Perjuangan di DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2019-2024. Hari Yulianto mengatakan, peningkatan perolehan suara PDI Perjuangan di Jawa Timur merupakan bukti dukungan masyarakat pada PDI Perjuangan.
“Dukungan kepada kami sangat signifikan untuk pemilu kali ini, kami di tingkat provinsi memenangkan. Ini pertama kali sepanjang sejarah sejak pemilu 1955, nasionalis menang di Jawa Timur. Kami untuk tingkat provinsi di Jawa Timur memperoleh 27 kursi, unggul 2 kursi dibandingkan PKB yang memperoleh 25 kursi,” terang Hari Yulianto.
Usainya seluruh tahapan dan proses Pemilu di Jawa Timur, diapresiasi Kepala Kepolisian di Jawa Timur, Irjen Pol. Luki Hermawan. Kapolda Jawa Timur itu menilai pelaksanaan pemilu di Jawa Timur telah berlangsung aman dan lancar, tanpa ada kejadian tertentu yang dapat mengganggu situasi keamanan di Jawa Timur.
“Berkat kerja keras yang tidak mengenal lelah dari semua unsur pengamana dan para penyelenggara pemilu, kita bisa lihat bersama, bisa ketahui bersama, khususnya masyarakat Jawa Timur bahwa pelaksanaan pengamanan proses pesta demokrasi khususnya di Jawa Timur dalam pilpres ini bisa berjalan aman, lancar, dan tidak ada hal-hal yang tidak kita inginkan, dan semua proses kita lalui sesuai dengan prosedur,” kata Irjen Pol. Luki Hermawan. [pr/em]