Umat paroki berkumpul di Kota San Andres Larraizar pada Senin (21/10) untuk mengucapkan salam perpisahan terakhir kepada seorang rohaniwan Katolik yang dibunuh pada hari Minggu (20/10) di negara bagian Chiapas, Meksiko, setelah memimpin sebuah misa.
Melalui sebuah pernyataan, tarekat Yesuit di Meksiko menyebutkan Marcelo Perez, yang merupakan anggota suku Tzotzil, suku asli Maya yang berasal dari daerah itu, sedang meninggalkan lingkungan Cuxtitali di San Cristobal de las Casas dan kembali ke gerejanya saat ia dibunuh.
Menurut jaksa penuntut, saat itu dua orang yang mengendarai sepeda motor mendatangi mobilnya, sebuah mobil Ford putih, dan menembaknya.
Meksiko telah mengalami serangkaian pembunuhan dalam beberapa minggu terakhir, termasuk pemenggalan kepala wali kota ibu kota negara bagian Guerrero, dan perang antar kartel di Sinaloa, yang menyebabkan ratusan orang tewas atau hilang.
Komunitas Perez mengatakan bahwa ia telah secara aktif berbicara menentang kejahatan terorganisir di daerah tersebut.
Pada saat pemakaman, puluhan warga yang berduka mengelilingi peti mati Perez dan berpartisipasi dalam misa untuk menghormatinya.
Dalam konferensi pers pada hari Senin, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyesalkan pembunuhan tersebut dan mengatakan bahwa investigasi sedang dilakukan. [th/lt]
Forum