MOGADISHU —
Wartawan VOA Afrika Timur Gabe Joselow melaporkan tidak ada militer yang memberikan konfirmasi tentang operasi itu, setelah terjadinya peristiwa serangan teroris di sebuah mal di negara tetangga Kenya yang dilakukan al-Shabab.
Saksi mata di kota Barawe yang dikuasai kelompok al-Shabab mengatakan kepada VOA bahwa angkatan bersenjata asing menyerang gedung persembunyian militan sekitar pukul 2:30 Sabtu pagi. Mereka melaporkan sebagian tentara turun dari helikopter sementara beberapa lainnya mungkin tiba dengan kapal.
Dalam pernyataan rekaman suara, juru bicara al-Shabab Abdulaziz Abu Musab membenarkan insiden itu. "Semalam sekelompok tentara berlabuh di dermaga Barawe dan menyerang salah satu gedung persembunyian yang dihuni sejumlah pejuang kami," katanya. "Pejuang kami melihat pasukan itu, lalu terjadi pertempuran dan kami berhasil menghalau mereka," lanjut Abdulaziz Abu Musab.
Musab mengatakan satu militannya tewas dalam serangan itu. Ia juga membandingkan serangan itu dengan upaya pasukan khusus Perancis yang gagal, untuk membebaskan seorang sandera di kota Bula Marer bulan Januari. Setidaknya satu tentara Perancis tewas dalam operasi itu.
Pasukan khusus Amerika juga pernah melakukan serangan di Somalia. Tahun 2012, sebuah tim elit komando menyelamatkan dua orang tenaga bantuan yang ditawan di Somalia tengah, dan membunuh sembilan penyekapnya.
Di bawah tekanan militer regional, al-Shabab telah dipaksa keluar dari kota-kota besar Somalia, namun masih menguasai kota-kota dan wilayah-wilayah yang sebagian besar terletak di bagian tengah selatan kawasan itu.
Kelompok Islamis itu menyatakan bertanggung jawab atas serangan empat-hari di pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi ibukota Kenya bulan lalu, yang menewaskan lebih dari 60 orang.
Pimpinan Al-Shabab mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas operasi militer Kenya yang terus berlangsung dan menarget kelompok itu di wilayah selatan Somalia.
Saksi mata di kota Barawe yang dikuasai kelompok al-Shabab mengatakan kepada VOA bahwa angkatan bersenjata asing menyerang gedung persembunyian militan sekitar pukul 2:30 Sabtu pagi. Mereka melaporkan sebagian tentara turun dari helikopter sementara beberapa lainnya mungkin tiba dengan kapal.
Dalam pernyataan rekaman suara, juru bicara al-Shabab Abdulaziz Abu Musab membenarkan insiden itu. "Semalam sekelompok tentara berlabuh di dermaga Barawe dan menyerang salah satu gedung persembunyian yang dihuni sejumlah pejuang kami," katanya. "Pejuang kami melihat pasukan itu, lalu terjadi pertempuran dan kami berhasil menghalau mereka," lanjut Abdulaziz Abu Musab.
Musab mengatakan satu militannya tewas dalam serangan itu. Ia juga membandingkan serangan itu dengan upaya pasukan khusus Perancis yang gagal, untuk membebaskan seorang sandera di kota Bula Marer bulan Januari. Setidaknya satu tentara Perancis tewas dalam operasi itu.
Pasukan khusus Amerika juga pernah melakukan serangan di Somalia. Tahun 2012, sebuah tim elit komando menyelamatkan dua orang tenaga bantuan yang ditawan di Somalia tengah, dan membunuh sembilan penyekapnya.
Di bawah tekanan militer regional, al-Shabab telah dipaksa keluar dari kota-kota besar Somalia, namun masih menguasai kota-kota dan wilayah-wilayah yang sebagian besar terletak di bagian tengah selatan kawasan itu.
Kelompok Islamis itu menyatakan bertanggung jawab atas serangan empat-hari di pusat perbelanjaan Westgate di Nairobi ibukota Kenya bulan lalu, yang menewaskan lebih dari 60 orang.
Pimpinan Al-Shabab mengatakan serangan itu merupakan pembalasan atas operasi militer Kenya yang terus berlangsung dan menarget kelompok itu di wilayah selatan Somalia.