(Koreksi jumlah pejuang ISIS pada paragraf 1-2, seharusnya 'ratusan', bukan 'ribuan' seperti para versi awal)
Para pejabat Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS membantah klaim bahwa mereka menjadi perantara kesepakatan rahasia dengan ISIS bulan lalu, untuk mengizinkan ratusan pejuang ISIS meninggalkan Raqqa, ibu kota de facto ISIS di Suriah utara.
BBC melaporkan Minggu (19/11) medianya telah “mengungkap” rincian mengenai perjanjian antara SDF dan ISIS, atas sepengetahuan koalisi yang dipimpin Amerika, untuk memungkinkan ratusan pejuang ISIS dan keluarganya melarikan diri dari markas mereka di Raqqa.
Laporan itu mengklaim, perjanjian itu memungkinkan 4.000 orang, termasuk ratusan pejuang asing dan lokal ISIS, untuk dievakuasi dengan truk-truk menuju wilayah perbatasan di Suriah timur, dan mereka kemudian menyebar ke seluruh negara itu dan ke beberapa bagian Turki.
Dalam wawancara dengan VOA, juru bicara SDF, Mustafa Bali, menyangkal tuduhan itu. Dia mengatakan, “Yang terjadi adalah upaya dari suku-suku Arab dan penduduk Raqqa untuk mengevakuasi 3.000 sampai 5.000 warga sipil, kebanyakan anak-anak dan perempuan, yang terperangkap di kota itu,” ujarnya. "Ini tidak dilakukan secara diam-diam, tapi diumumkan kepada publik,” tambahnya.
Namun Bali tidak menepis kemungkinan bahwa sebagian pejuang ISIS mungkin telah memanfaatkan kesempatan itu dan melebur dengan warga sipil untuk melarikan diri dari kota itu. [vm]