Seorang pejabat dewan provinsi Anbar mengatakan militer Irak, yang didukung oleh suku setempat, bergerak masuk ke lingkungan Sijariya di Ramadi timur setelah militan ISIS mengatakan telah merebutnya hari Jumat.
Pejabat itu mengatakan terjadi pertempuran sengit hari Sabtu (22/11) dan kedua pihak menembakkan mortir. Dia berbicara dengan syarat tidak diungkapkan jati dirinya karena ia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan.
Para saksi mata di sana, yang berbicara dengan syarat anonim karena takut pembalasan, memperkuat pernyataan pejabat tersebut.
Kelompok Negara Islam (ISIS) telah berusaha merebut Ramadi, ibukota provinsi Anbar, selama berbulan-bulan.