Pasukan Irak, Sabtu (19/11), menghadapi perlawanan sengit ISIS sewaktu mereka berusaha masuk lebih jauh ke Mosul timur dengan dukungan udara koalisi internasional pimpinan AS.
Komandan Pasukan Khusus Irak, Mayor Jenderal Sami al-Aridi mengatakan, pada Sabtu dini hari, pasukannya berhasil memasuki kawasan permukiman Muharabeen dan Ulama setelah berhasil membebaskan kawasan permukiman tetangganya, Tahrir, pada Jumat. Al-Aridi mengatakan, militan ISIS melakukan perlawanan dengan menggunakan penembak jitu, granat berpeluncur roket dan mortir.
Asap hitam tebal tampak mengepul dari kedua kawasan permukiman itu, sementara puluhan warga sipil berusaha mengungsi kawasan-kawasan yang dikuasai pemerintah. Beberapa saat sebelum tengah hari, seorang pembom bunuh diri muncul dari sebuah rumah di Tahrir dan menyerang pasukan keamanan. Empat tentara terluka akibat aksi tersebut.
Jumat malam, sekelompok militan ISIS menyerang desa Imam Gharbi di Mosul selatan. Mereka berhasil menguasai desa itu selama berjam-jam. Pasukan koalisi kemudian dipanggil dan melangsungkan serangan udara. Bentrokan itu dan sejumlah aksi pemboan bunuh diri lainnya mengakibatkan tiga polisi tewas dan empat lainnya terluka. Sembilan militan ISIS dilaporkan tewas dalam aksi-aksi kekerasan itu. [ab]