Seorang anggota kabinet perang Israel, Benny Gantz, hari Rabu (21/2) mengatakan tentara Israel bersiap “menghadapi operasi di Rafah,” dan menambahkan operasi ini “akan dimulai setelah penduduk dievakuasi dari daerah itu.”
Meskipun pernyataan Gantz itu bukan keputusan akhir, ini merupakan sinyal terbaru dari pemimpin-pemimpin Israel bahwa mereka masih bertekad untuk menyerang Rafah.
Gantz menambahkan jika sisa sandera Israel tidak dibebaskan, maka Israel akan beroperasi saat bulan suci Ramadan.
Perang Israel-Hamas yang telah menewaskan lebih dari 29.000 warga Palestina di Gaza, telah memaksa sekitar 80 persen dari 2,3 juta warga yang ada di daerah kantong itu untuk mengungsi. Sebagian besar diperintahkan Israel menuju ke selatan. Sekitar 1,5 juta diantaranya kini memadati Rafah.
Israel telah bertekad untuk memperluas ofensif darat ke kota paling selatan ketika mereka berupaya menghancurkan Hamas, yang masih terus memerangi pasukan Israel di seluruh wilayah itu.
Israel mengatakan Rafah adalah benteng utama terakhir Hamas dan harus diserang untuk menyelesaikan perang melawan kelompok militan itu.
Amerika telah mendesak Israel untuk tidak memerintahkan pasukannya ke Rafah hingga Israel memiliki rencana untuk melindungi dan mengevakuasi ratusan ribu warga sipil di sana. [em/jm]
Forum