Pasukan yang setia kepada presiden Pantai Gading yang diakui internasional, Alassane Outtara, menyerang tempat persembunyian bawah tanah, Laurent Gbagbo, presiden yang sedang menjabat, Rabu, tetapi kemudian menarik diri.
Pasukan yang setia kepada Ouattara melancarkan serangan terhadap tempat kediaman Gbagbo setelah Gbago menolak mengakui kekalahan dan menyerahkan diri. Tapi, pasukan Outtara mendapat perlawanan sengit dari pasukan pro-Gbagbo, walaupun sebagian besar tentara dari angkatan bersenjata telah meletakkan senjata mereka.
Saksi mata mengatakan mereka mendengar bunyi tembakan dan ledakan yang berasal dari lokasi di mana Gbagbo diyakini bersembunyi di sebuah bunker dengan keluarganya. Pertempuran tersebut berhenti menjelang Rabu sore. Saksi mata mengatakan pasukan Ouattara telah mundur, sementara para pembantu Ouattara mengatakan pasukan Ouattara diperintahkan untuk menangkap Gbagbo hidup-hidup.
Juru bicara Gbagbo mengatakan pasukan dari PBB dan Perancis yang pernah menjajah Pantai Gading terlibat dalam serangan tersebut, tuduhan yang dibantah oleh para pejabat Perancis.
Pantai Gading telah terperosok ke dalam krisis politik sejak bulan Desember, ketika Gbagbo menolak hasil pemilu yang memperlihatkan bahwa rakyat Pantai Gading telah memilih Ouattara sebagai presiden.