Pertempuran di Yaman selatan menewaskan puluhan orang hari Selasa, selagi kekerasan dan pergolakan yang melanda negara itu selama berbulan-bulan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir meskipun tanpa kehadiran presiden Ali Abdullah Saleh.
Pasukan pemerintah bentrok dengan militan Islamis di kota Zinjibar seminggu lebih setelah ratusan militan mengambil alih kota itu. Menteri Pertahanan Yaman hari Selasa mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan setidaknya 30 militan dalam upaya untuk merebut kembali kawasan itu.
Pertempuran baru juga terjadi di Taiz, kota terbesar kedua di Yaman. Para saksi mendengar ledakan-ledakan dan tembakan ketika tank-tank angkatan bersenjata menembaki orang-orang bersenjata. Kekerasan di Taiz menewaskan sekurangnya empat orang.
Pertempuran itu terjadi ditengah meningkatnya seruan agar Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh menerima kesepakatan damai yang diusulkan Dewan Kerjasama Teluk untuk mengakhiri kekuasaannya yang telah berlangsung hampir 33 tahun.
Presiden Saleh saat ini menjalani perawatan medis di Arab Saudi akibat serangan roket di kediamannya minggu lalu.
Sumber-sumber diplomatik mengatakan Presiden Saleh menderita luka-luka berat termasuk luka bakar pada 40 persen bagian tubuhnya.
