Penjabat presiden Ukraina mengatakan, pasukan pemerintah telah menghancurkan dua pangkalan militer milik para pemberontak pro-Rusia, Kamis (15/5).
Oleksandr Turchynov mengatakan kepada parlemen Ukraina, pasukan pemerintah menghancurkan sebuah pangkalan militer pemberontak di luar kota Kramatorsk dalam operasi semalam. Pasukan pemerintah, katanya juga, menghancurkan sebuah pangkalan separatis di kota di dekatnya, Slovyansk. Turchynov mengatakan pasukan pemerintah juga telah menguasai sebuah menara televisi di Slovyansk.
Para pemberontak telah menguasai gedung-gedung pemerintah di berbagai penjuru Ukraina timur, bertempur dengan militer Ukraina, dan menyatakan kedaulatan di kawasan di Ukraina timur.
Ukraina melangsungkan pembicaraan "persatuan nasional" hari Rabu tanpa partisipasi kelompok-kelompok separatis pro-Rusia yang berusaha memperoleh hak otonomi dari Kiev di bagian timur dan tenggara negara itu.
Pembicaraan, yang dimulai 11 hari menjelang pemilu presiden Ukraina itu, merupakan bagian dari rencana yang disusun oleh Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa. Para pengamat mengatakan, kesengajaan untuk tidak menyertakan para separatis dari pembicaraan menimbulkan keraguan bahwa pertemuan itu akan meredakan ketegangan yang mengancam akan memecah belah negara itu.
Oleksandr Turchynov mengatakan kepada parlemen Ukraina, pasukan pemerintah menghancurkan sebuah pangkalan militer pemberontak di luar kota Kramatorsk dalam operasi semalam. Pasukan pemerintah, katanya juga, menghancurkan sebuah pangkalan separatis di kota di dekatnya, Slovyansk. Turchynov mengatakan pasukan pemerintah juga telah menguasai sebuah menara televisi di Slovyansk.
Para pemberontak telah menguasai gedung-gedung pemerintah di berbagai penjuru Ukraina timur, bertempur dengan militer Ukraina, dan menyatakan kedaulatan di kawasan di Ukraina timur.
Ukraina melangsungkan pembicaraan "persatuan nasional" hari Rabu tanpa partisipasi kelompok-kelompok separatis pro-Rusia yang berusaha memperoleh hak otonomi dari Kiev di bagian timur dan tenggara negara itu.
Pembicaraan, yang dimulai 11 hari menjelang pemilu presiden Ukraina itu, merupakan bagian dari rencana yang disusun oleh Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa. Para pengamat mengatakan, kesengajaan untuk tidak menyertakan para separatis dari pembicaraan menimbulkan keraguan bahwa pertemuan itu akan meredakan ketegangan yang mengancam akan memecah belah negara itu.