Menteri Pertahanan Perancis Jean Yves Le Drian mengatakan pasukan yang hendak menguasai kembali Mali Utara kini menghadapi beberapa “sisa kelompok jihadis” di luar kota-kota utama kawasan itu.
Menteri Jean Yves Le Drian hari Rabu mengatakan pasukan Perancis dan Mali bentrok dengan militan Islamis sehari sebelumnya di dekat kota Gao dan pesawat Perancis terus melancarkan serangan udara terhadap target-target militan.
Gao adalah salah satu kota di utara yang direbut kembali oleh pasukan Perancis dan Mali dari militan Islamis bulan lalu, dalam sebuah operasi yang dimulai setelah para militan mulai bergerak ke arah ibukota Bamako.
Dalam perkembangan lainnya, Perancis telah menghimbau PBB untuk mengawasi pasukan militer pimpinan Afrika di Mali.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius hari Rabu mengatakan begitu keamanan “dijamin” di Mali, ia bisa membayangkan penempatan misi Afrika Barat itu ditempatkan di bawah operasi pemelihara perdamaian PBB.
Dewan Keamanan PBB telah memulai konsultasi tertutup tentang usul itu. Pasukan PBB – jika disetujui oleh PBB dan pemerintah Mali – akan mendukung stabilisasi Mali setelah Perancis menarik pasukannya dari bekas jajahannya itu.
Sekitar 4.000 tentara Perancis kini terlibat dalam misi di Mali. Seorang juru bicara Presiden Perancis Francois Hollande hari Rabu mengatakan Presiden Hollande berniat untuk memulai penarikan mundur pasukannya bulan depan, jika semua berjalan lancar.
Saat ini pasukan regional Afrika yang disebut AFISMA “Misi Dukungan Internasional Pimpinan Afrika di Mali” sudah mulai digelar untuk membebaskan daerah-daerah di Mali. Pasukan itu – yang diperkirakan beranggotakan 6.000 tentara – akan membantu tentara Mali menjaga keamanan setelah pasukan Perancis berangkat.
Menteri Jean Yves Le Drian hari Rabu mengatakan pasukan Perancis dan Mali bentrok dengan militan Islamis sehari sebelumnya di dekat kota Gao dan pesawat Perancis terus melancarkan serangan udara terhadap target-target militan.
Gao adalah salah satu kota di utara yang direbut kembali oleh pasukan Perancis dan Mali dari militan Islamis bulan lalu, dalam sebuah operasi yang dimulai setelah para militan mulai bergerak ke arah ibukota Bamako.
Dalam perkembangan lainnya, Perancis telah menghimbau PBB untuk mengawasi pasukan militer pimpinan Afrika di Mali.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius hari Rabu mengatakan begitu keamanan “dijamin” di Mali, ia bisa membayangkan penempatan misi Afrika Barat itu ditempatkan di bawah operasi pemelihara perdamaian PBB.
Dewan Keamanan PBB telah memulai konsultasi tertutup tentang usul itu. Pasukan PBB – jika disetujui oleh PBB dan pemerintah Mali – akan mendukung stabilisasi Mali setelah Perancis menarik pasukannya dari bekas jajahannya itu.
Sekitar 4.000 tentara Perancis kini terlibat dalam misi di Mali. Seorang juru bicara Presiden Perancis Francois Hollande hari Rabu mengatakan Presiden Hollande berniat untuk memulai penarikan mundur pasukannya bulan depan, jika semua berjalan lancar.
Saat ini pasukan regional Afrika yang disebut AFISMA “Misi Dukungan Internasional Pimpinan Afrika di Mali” sudah mulai digelar untuk membebaskan daerah-daerah di Mali. Pasukan itu – yang diperkirakan beranggotakan 6.000 tentara – akan membantu tentara Mali menjaga keamanan setelah pasukan Perancis berangkat.