Pasukan keamanan Somalia berhasil mengakhiri pengepungan militan Al Shabab selama lebih dari tujuh jam terhadap sebuah gedung tempat tinggal di timur Mogadishu.
Kementerian Informasi Somalia mengatakan 10 orang tewas dan tujuh lainnya luka-luka, termasuk empat personil keamanan yang terlibat dalam operasi mengakhiri pengepungan itu. Pemerintah mengatakan para korban adalah warga sipil tidak berdosa dan “martir.”
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu mencuit empat militan yang berada di balik serangan itu terbunuh.
Militan Al Shabab menyerbu sebuah rumah perawatan bagi anggota pasukan pro-pemerintah yang luka-luka dalam operasi militer di Somalia bagian tengah.
“Ada sebuah ledakan yang tidak terdengar seperti ledakan biasa, dan saya memiliki firasat buruk. Teman-taman saya tidak setuju bahwa itu adalah ledakan,” kata seorang warga di daerah itu. Ia meminta agar namanya tidak disebutkan karena alasan keamanan.
“Semenit kemudian tembakan sporadis dimulai dan jelas apa yang terjadi. Saya kira ini adalah Kedutaan Besar Djibouti karena itu satu-satunya gedung tinggi di kawasan itu. Tetapi kemudian saya menyadari bahwa sasaran serangan itu menarget Ma’awisley,” ujarnya.
Sejak Agustus 2022 lalu pasukan pemerintah Suriah yang didukung pejuang yang dimobilisir secara lokal – atau dikenal sebagai Ma’awisley – telah melakukan operasi militer terhadap Al Shabab. Operasi itu mengusir Al Shabab dari wilayah yang luas di bagian tengah.
Al Shabab melakukan serangan balasan terhadap para tetua masyarakat setempat dan para komandan yang mendukung pemerintah federal. [em/rs]
Forum