Pasukan Suriah melancarkan serangan artileri terhadap distrik-distrik di kota strategis Homs hari Senin, menggempur pemberontak untuk hari kesepuluh berturut-turut tampaknya dalam upaya memecah wilayah utara yang dikuasai pemberontak, dan menciptakan zona aman antara ibu kota dan pantai Laut Tengah.
Organisasi Pengamat Hak Asasi Suriah yang berbasis di London mengatakan, distrik Bab Hood dan Safsafa dihujani tembakan senjata berat, mortir, bom, dan meriam tank. Organisasi itu tidak memberikan angka korban, yang sulit dikukuhkan karena pembatasan media dan keamanan.
Juga hari Senin, ketua Koalisi Nasional Suriah yang baru terpilih, Ahmad Jarba, memberitahu kantor berita Reuters bahwa diharapkan senjata yang dikirim Arab Saudi akan sampai ke tangan pemberontak dalam waktu dekat, sehingga memperkuat posisi militer mereka.
Jarba yang memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi mengatakan, pemberontak tidak akan menghadiri konferensi perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat dan Rusia di Jenewa, jika posisi militernya tidak membaik.
Para pejabat kementerian luar negeri Rusia mengatakan pernyataan Jarba itu menimbulkan pertanyaan mengenai kesungguhan Jarba untuk mencapai solusi damai, dan mereka mendesak agar pemberontak menghadiri konferensi perdamaian.
Organisasi Pengamat Hak Asasi Suriah yang berbasis di London mengatakan, distrik Bab Hood dan Safsafa dihujani tembakan senjata berat, mortir, bom, dan meriam tank. Organisasi itu tidak memberikan angka korban, yang sulit dikukuhkan karena pembatasan media dan keamanan.
Juga hari Senin, ketua Koalisi Nasional Suriah yang baru terpilih, Ahmad Jarba, memberitahu kantor berita Reuters bahwa diharapkan senjata yang dikirim Arab Saudi akan sampai ke tangan pemberontak dalam waktu dekat, sehingga memperkuat posisi militer mereka.
Jarba yang memiliki hubungan dekat dengan Arab Saudi mengatakan, pemberontak tidak akan menghadiri konferensi perdamaian yang diusulkan Amerika Serikat dan Rusia di Jenewa, jika posisi militernya tidak membaik.
Para pejabat kementerian luar negeri Rusia mengatakan pernyataan Jarba itu menimbulkan pertanyaan mengenai kesungguhan Jarba untuk mencapai solusi damai, dan mereka mendesak agar pemberontak menghadiri konferensi perdamaian.