Jet-jet dan helikopter pemerintah Suriah membom beberapa target di dalam dan sekitar kota Aleppo hari Rabu (8/8), sementara tank-tank pemerintah berusaha mendorong masuk ke distrik Salaheddin di sebelah selatan yang dikuasai pemberontak. TV milik pemerintah mengklaim kawasan itu direbut kembali, tetapi pemberontak Laskar Pembebasan Suriah membantah klaim tersebut.
Berbagai laporan dari kota itu mengatakan, sebagian pasukan pemberontak telah mundur dari posisi mereka di Salaheddin, sementara yang lainnya masih bertahan. Salah seorang komandan pemberontak di dekat kota itu dikutip mengatakan bahwa anak buahnya kekurangan amunisi.
Saluran televisi Arab menunjukkan beberapa bangunan di Aleppo yang runtuh setelah dibom oleh jet-jet tempur. Video amatir juga menunjukkan bangunan-bangunan yang terkena roket dan peluru serta apartemen-apartemen yang terbakar dan hancur karena tembakan artileri.
Rabu pagi, Pemantau HAM Suriah mengatakan pertempuran di Aleppo itu adalah yang paling keras sejak pemberontak pertama kali mengklaim kekuasaan atas sebagian kota itu.
Pemberontak dekat benteng bersejarah, di pusat kota Aleppo, terus menyerang benteng itu sementara tentara pemerintah berusaha mengusir mereka. Para pemberontak menyatakan mereka telah merebut sebagian dari benteng itu, tetapi laporan itu tidak dapat diverifikasi.
Sejumlah saksi melaporkan penembakan artileri berat oleh pemerintah di kota-kota yang bergolak lainnya termasuk Homs dan kota-kota terdekat. Saksi-saksi juga melaporkan penembakan berat ketika terjadi pengepungan oleh pasukan oleh pemerintah atas kota gurun Deir Ezzor.
Pengamat Nadim Shehadi dari Chatham House di London mengatakan meskipun media memusatkan perhatian pada tindakan ofensif pemerintah Suriah di Aleppo, bagian-bagian lain dari negara ini diserang lebih parah lagi:
"Saya kira pertempuran Aleppo belum benar-benar dimulai. Mereka mungkin hanya mengepung kota dan melakukan pertempuran di sana-sini. Jika kita melihat jumlah korban, jumlahnya lebih banyak di Damaskus, Rastan dan Deir Ezzor dan di tempat-tempat lain selain Aleppo. Jadi walaupun fokusnya sekarang di Aleppo, tapi ada banyak kekerasan militer terjadi di tempat-tempat lain," ujar Shehadi.
Shehadi mengatakan pemerintah mungkin berharap penduduk sipil di Aleppo akan marah pada pasukan pemberontak sehingga mereka akan kehilangan dukungan sebelum pasukan Suriah melancarkan invasi besar-besaran.
Sementara itu, menteri informasi Yordania memastikan bahwa mantan Perdana Menteri Suriah Riyad Hijab, yang membelot hari Senin, telah memasuki negara itu. Juru bicara Hijab mengatakan ia berhasil melintasi perbatasan Selasa malam, meskipun laporan awal menyebutkan ia masuk ke Yordania hari Senin.
Di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa konferensi akan berlangsung di Teheran hari Kamis untuk mendorong dialog antara oposisi Suriah dan pemerintahan Assad. Belum jelas siapa yang akan menghadiri konferensi tersebut.
Salehi mengunjungi Ankara hari Selasa untuk meminta bantuan Turki dalam membebaskan 48 warga Iran yang ditahan oleh Laskar Pembebasan Suriah. Ia mengatakan hari Rabu bahwa sebagian warga Iran itu adalah anggota pensiunan Garda Revolusi dan tentara. Dia mengatakan mereka berada di Damaskus dalam rangka ziarah agama dan tidak memiliki hubungan militer saat ini.
Namun harian Wall Street Journal melaporkan Rabu bahwa mereka telah memesan perjalanan mereka melalui kelompok tur Garda Revolusi. Pemberontak Laskar Pembebasan Suriah mengatakan warga Iran itu sedang dalam "misi pengintaian."
Berbagai laporan dari kota itu mengatakan, sebagian pasukan pemberontak telah mundur dari posisi mereka di Salaheddin, sementara yang lainnya masih bertahan. Salah seorang komandan pemberontak di dekat kota itu dikutip mengatakan bahwa anak buahnya kekurangan amunisi.
Saluran televisi Arab menunjukkan beberapa bangunan di Aleppo yang runtuh setelah dibom oleh jet-jet tempur. Video amatir juga menunjukkan bangunan-bangunan yang terkena roket dan peluru serta apartemen-apartemen yang terbakar dan hancur karena tembakan artileri.
Rabu pagi, Pemantau HAM Suriah mengatakan pertempuran di Aleppo itu adalah yang paling keras sejak pemberontak pertama kali mengklaim kekuasaan atas sebagian kota itu.
Pemberontak dekat benteng bersejarah, di pusat kota Aleppo, terus menyerang benteng itu sementara tentara pemerintah berusaha mengusir mereka. Para pemberontak menyatakan mereka telah merebut sebagian dari benteng itu, tetapi laporan itu tidak dapat diverifikasi.
Sejumlah saksi melaporkan penembakan artileri berat oleh pemerintah di kota-kota yang bergolak lainnya termasuk Homs dan kota-kota terdekat. Saksi-saksi juga melaporkan penembakan berat ketika terjadi pengepungan oleh pasukan oleh pemerintah atas kota gurun Deir Ezzor.
Pengamat Nadim Shehadi dari Chatham House di London mengatakan meskipun media memusatkan perhatian pada tindakan ofensif pemerintah Suriah di Aleppo, bagian-bagian lain dari negara ini diserang lebih parah lagi:
"Saya kira pertempuran Aleppo belum benar-benar dimulai. Mereka mungkin hanya mengepung kota dan melakukan pertempuran di sana-sini. Jika kita melihat jumlah korban, jumlahnya lebih banyak di Damaskus, Rastan dan Deir Ezzor dan di tempat-tempat lain selain Aleppo. Jadi walaupun fokusnya sekarang di Aleppo, tapi ada banyak kekerasan militer terjadi di tempat-tempat lain," ujar Shehadi.
Shehadi mengatakan pemerintah mungkin berharap penduduk sipil di Aleppo akan marah pada pasukan pemberontak sehingga mereka akan kehilangan dukungan sebelum pasukan Suriah melancarkan invasi besar-besaran.
Sementara itu, menteri informasi Yordania memastikan bahwa mantan Perdana Menteri Suriah Riyad Hijab, yang membelot hari Senin, telah memasuki negara itu. Juru bicara Hijab mengatakan ia berhasil melintasi perbatasan Selasa malam, meskipun laporan awal menyebutkan ia masuk ke Yordania hari Senin.
Di Teheran, Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa konferensi akan berlangsung di Teheran hari Kamis untuk mendorong dialog antara oposisi Suriah dan pemerintahan Assad. Belum jelas siapa yang akan menghadiri konferensi tersebut.
Salehi mengunjungi Ankara hari Selasa untuk meminta bantuan Turki dalam membebaskan 48 warga Iran yang ditahan oleh Laskar Pembebasan Suriah. Ia mengatakan hari Rabu bahwa sebagian warga Iran itu adalah anggota pensiunan Garda Revolusi dan tentara. Dia mengatakan mereka berada di Damaskus dalam rangka ziarah agama dan tidak memiliki hubungan militer saat ini.
Namun harian Wall Street Journal melaporkan Rabu bahwa mereka telah memesan perjalanan mereka melalui kelompok tur Garda Revolusi. Pemberontak Laskar Pembebasan Suriah mengatakan warga Iran itu sedang dalam "misi pengintaian."