Pasukan pemerintah Suriah yang didukung tank dan artileri dilaporkan telah bergerak ke distrik Qaboun di Damaskus yang dikuasai pemberontak, setelah menembaki wilayah Muslim Sunni itu selama berminggu-minggu.
Dua perumahan Muslim Sunni yang berdekatan juga telah dikepung dalam beberapa pekan terakhir untuk mencegah pejuang pemberontak bergerak bebas di ibukota dan mengancam pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.
Kelompok oposisi utama Suriah yang didukung Barat mengatakan pasukan pro-Assad menyandera 200 orang di sebuah masjid di Qaboun dan bahwa 40.000 warga sipil di sana dan di perumahan Barzeh di dekatnya terancam tembakan secara membabi-buta.
Koalisi Nasional Suriah juga mengatakan hari Senin bahwa pasukan pemerintah dilaporkan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Kelompok itu meminta PBB dan organisasi internasional lainnya untuk segera mengungsikan perempuan, anak-anak dan orang-orang yang cedera dari Qaboun.
Distrik yang didiami kaum pekerja itu adalah salah satu wilayah pertama di Damaskus yang bergabung dalam pemberontakan menentang Assad.
Dalam pertempuran di tempat lain, para aktivis Suriah mengatakan pasukan pemerintah menggunakan roket, artileri dan serangan udara menghantam desa-desa yang dikuasai pemberontak di sekitar kota Idlib hari Senin, menewaskan sedikitnya 29 orang, termasuk delapan perempuan dan enam anak.
Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan penembakan itu menarget lima desa di dekat kota Idlib.
Kelompok itu, yang bergantung pada jaringan aktivis di Suriah, mengatakan serangan yang paling mematikan adalah terhadap desa Maghara, di mana sebuah roket yang menghantam sederetan rumah menewaskan 13 orang.
Dua perumahan Muslim Sunni yang berdekatan juga telah dikepung dalam beberapa pekan terakhir untuk mencegah pejuang pemberontak bergerak bebas di ibukota dan mengancam pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad.
Kelompok oposisi utama Suriah yang didukung Barat mengatakan pasukan pro-Assad menyandera 200 orang di sebuah masjid di Qaboun dan bahwa 40.000 warga sipil di sana dan di perumahan Barzeh di dekatnya terancam tembakan secara membabi-buta.
Koalisi Nasional Suriah juga mengatakan hari Senin bahwa pasukan pemerintah dilaporkan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia. Kelompok itu meminta PBB dan organisasi internasional lainnya untuk segera mengungsikan perempuan, anak-anak dan orang-orang yang cedera dari Qaboun.
Distrik yang didiami kaum pekerja itu adalah salah satu wilayah pertama di Damaskus yang bergabung dalam pemberontakan menentang Assad.
Dalam pertempuran di tempat lain, para aktivis Suriah mengatakan pasukan pemerintah menggunakan roket, artileri dan serangan udara menghantam desa-desa yang dikuasai pemberontak di sekitar kota Idlib hari Senin, menewaskan sedikitnya 29 orang, termasuk delapan perempuan dan enam anak.
Pemantau HAM Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan penembakan itu menarget lima desa di dekat kota Idlib.
Kelompok itu, yang bergantung pada jaringan aktivis di Suriah, mengatakan serangan yang paling mematikan adalah terhadap desa Maghara, di mana sebuah roket yang menghantam sederetan rumah menewaskan 13 orang.