Pasukan keamanan Suriah menewaskan paling sedikit 25 orang, Senin (17/10), ketika mereka menyerang basis oposisi di Homs, sementara para aktivis menuduh pemerintah meningkatkan penindasannya terhadap para dokter yang mengobati para demonstran yang luka-luka.
Penduduk dan para aktivis mengatakan tank-tank bersenapan mesin menembaki para demonstran dan memasuki daerah-daerah Muslim Sunni di Homs, di mana demonstrasi besar menuntut penggulingan Presiden Bashar al-Assad.terus berlanjut.
Bentrokan Senin terjadi setelah pengerahan milisi pendukung Presiden al-Assad ke daerah-daerah Sunni, yang menimbulkan ketegangan antara mayoritas Sunni kota itu dan para anggota sekte minoritas Alawite Assad.
Tentara Suriah yang melakukan pembangkangan yang membantu penduduk setempat mempertahankan perkampungan mereka kabarnya telah menewaskan lima tentara pemerintah dalam pertempuran. Pertempuran antara tentara dan pembelot telah meningkat di provinsi itu, sementara penguasa melakukan penindakan keras terhadap oposisi politik penentang Assad.
Di Swiss, Senin, pimpinan PBB Ban Ki-moon mendesak pemerintah Suriah agar mengakhiri pembunuhan kaum sipil dan menerima penyelidikan internasional terhadap tuduhan pelanggaran hak azasi manusia. PBB mengatakan lebih dari 3.000 orang telah tewas di Suriah sejak demonstrasi anti-pemerintah mulai tujuh bulan lalu.
Komite Koordinasi Setempat, jaringan utama aktivis Suriah yang membantu penyelenggaraan demonstrasi, mengatakan mereka telah mendokumentasikan penangkapan 25 orang dokter dari klinik dan rumah-rumah sakit swasta dalam beberapa minggu ini.