Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Turchnyov mengatakan pasukan Ukraina telah melancarkan operasi militer baru terhadap separatis pro-Rusia, beberapa jam setelah gencatan senjata sepihak habis masa berlakunya.
Turchnyov mengeluarkan pengumuman itu Selasa (1/7) dalam pidatonya di parlemen, setelah Presiden Petro Poroshenko menyatakan sebelumnya ia tidak akan memperpanjang gencatan senjata dan menjanjikan serangan baru terhadap pemberontak.
Poroshenko – dalam pernyataan dalam situs internet Selasa pagi (1/7) – mengatakan keputusannya adalah “menanggapi teroris, pemberontak, penjarah,” dan semua orang yang ia katakan “melumpuhkan ekonomi daerah itu.”
Tidak lama kemudian, ia mengucapkan pesan yang sama dalam pidato televisi yang disiarkan ke seluruh negara itu, sementara kantor berita Interfax-Ukraina di Kyiv mengutip separatis di kota Kramatorsk, Ukraina timur, mengatakan pertempuran telah dilanjutkan.
Gencatan senjata yang rapuh itu, yang habis berlakunya Senin malam, disebut-sebut sebagai kesempatan bagi separatis untuk meletakkan senjata dan memulai perundingan yang lebih luas yang bertujuan untuk memberi amnesti dan pemilu daerah yang baru.
Tetapi, pemberontak tidak meletakkan senjata, dan pemerintah Kyiv menyebut banyak contoh pelanggaran gencatan senjata sejak diberlakukan 20 Juni.