Paus Benediktus telah secara resmi mengangkat enam kardinal baru menjadi anggota terbaru College of Cardinals Vatikan. Ke-enam kardinal tersebut berasal dari Kolombia, India, Lebanon, Nigeria, Filipina dan Amerika.
Dalam upacara Sabtu, paus berusia 85 tahun itu mengatakan ia ingin menekankan bahwa Gereja Katolik Roma bersifat merangkul semua pihak.
Pengangkatan kardinal kali ini terjadi menyusul kritik yang mengungkapkan keprihatinan bahwa badan yang memilih paus di masa depan sifatnya terlalu mengutamakan Eropa. Ketika Paus Benediktus mengangkat 22 kardinal pada Februari, mayoritas dari mereka berasal dari uskup Eropa dan birokrat Vatikan.
Kardinal berperan sebagai pembantu paus terdekat, tetapi tugas utama mereka adalah memilih paus baru. Meski dengan tambahan baru ini, dari ke 120 kardinal yang berusia dibawah 80 tahun dan memiliki hak memilih, 62 dari mereka berasal dari Eropa.
Saat melantik "para pangeran Gereja" baru itu di Basilika Santo Petrus, Paus memberi mereka cincin emas dan topi merah tradisional, atau "birettas." Paus mengatakan, warna merah yang mereka kenakan melambangkan bahwa mereka harus bersedia menumpahkan darah untuk tetap setia kepada Gereja.
Dalam upacara Sabtu, paus berusia 85 tahun itu mengatakan ia ingin menekankan bahwa Gereja Katolik Roma bersifat merangkul semua pihak.
Pengangkatan kardinal kali ini terjadi menyusul kritik yang mengungkapkan keprihatinan bahwa badan yang memilih paus di masa depan sifatnya terlalu mengutamakan Eropa. Ketika Paus Benediktus mengangkat 22 kardinal pada Februari, mayoritas dari mereka berasal dari uskup Eropa dan birokrat Vatikan.
Kardinal berperan sebagai pembantu paus terdekat, tetapi tugas utama mereka adalah memilih paus baru. Meski dengan tambahan baru ini, dari ke 120 kardinal yang berusia dibawah 80 tahun dan memiliki hak memilih, 62 dari mereka berasal dari Eropa.
Saat melantik "para pangeran Gereja" baru itu di Basilika Santo Petrus, Paus memberi mereka cincin emas dan topi merah tradisional, atau "birettas." Paus mengatakan, warna merah yang mereka kenakan melambangkan bahwa mereka harus bersedia menumpahkan darah untuk tetap setia kepada Gereja.