Lonceng-lonceng gereja dibunyikan ketika pesawat yang membawa Paus mendarat di Bandara Internasional Guanajuato, Jumat (23/3). Presiden Meksiko Felipe Calderon dan para tamu yang melambai-lambaikan bendera di landasan menyambut kedatangan pemimpin tertinggi umat Katolik berusia 84 tahun itu.
Saat berada dalam pesawat yang membawanya ke Meksiko, Paus mengatakan kepada wartawan bahwa gereja harus melakukan segala hal untuk mencegah orang-orang muda di Meksiko bergabung dengan kartel-kartel narkoba. Ia mengatakan, kerakusan untuk mendapatkan banyak uang melatarbelakangi kekerasan terkait narkoba di negara itu.
Ia juga mengatakan, Gereja Katolik siap membantu Kuba menjauh dari komunisme, dengan mengatakan ideologi Marxist tidak lagi sesuai dengan realitas. Ia mengatakan, Gereja Katolik siap membantu Kuba bergerak maju tanpa mengalami trauma.
Kunjungan ke Amerika Latin ini merupakan kunjungan pertama Paus baik ke Meksiko maupun Kuba.
Hari Minggu, Paus Benediktus akan memimpin misa akbar di tempat terbuka di kota Leon, Meksiko Tengah. Ia diperkirakan tidak akan membangkitkan reaksi massa yang besar seperti yang dilakukan pendahulunya, mendiang Paus Johanes Paulus II, yang sangat dihormati di negara yang mayoritas penduduknya penganut Katolik Roma itu.
Kunjungannya itu juga dipersuram oleh perang narkoba berdarah yang mengakibatkan sekitar 50 ribu orang tewas sejak Presiden Calderon meluncurkan operasi penumpasan terhadap kartel-kartel narkoba segera setelah ia memangku jabatan pada 2006.
Perwakilan Diplomatik Vatikan untuk Meksiko, Christopher Pierre, mengatakan Paus Benediktus akan mendesak umat Katolik untuk mengambil hikmah dari kekerasan yang mencengkeram negara itu.