Paus Fransiskus siap memulai kunjungan seminggu di Brazil. Ia memperingatkan bahwa dunia menciptakan satu generasi yang hilang, dengan munculnya kaum muda yang menganggur, dan pada saat bersamaan mengucilkan para lansia.
Sri Paus meninggalkan Roma hari Senin (22/7) untuk lawatan ke luar negeri yang pertama sejak menjadi pemimpin ke-266 Gereja Katolik Roma pada Maret lalu. Warga Argentina berusia 76 tahun itu adalah paus pertama dari Amerika dan ia menuju negara Katolik terbesar di dunia, yang dalam beberapa minggu ini dilanda gelombang protes antipemerintah.
Dalam penerbangannya, Paus mengatakan kepada wartawan bahwa ia khawatir dunia, dengan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan orang muda, sedang menghadapi risiko memiliki generasi tanpa pekerjaan, meskipun ia mengatakan pekerjaan memberi martabat. Ia juga mengritik budaya penolakan terhadap kaum lansia, seraya menyatakan mereka tidak seharusnya disingkirkan oleh budaya yang terfokus pada apapun yang baru.
Lebih dari satu juta orang muda Katolik diperkirakan akan berbondong-bondong ke Rio de Janeiro untuk menyambut Paus baru itu. Acara kunjungan Paus mencakup pertemuan dengan para pemimpin daerah dan nasional serta berbagai acara yang berhubungan dengan perayaan Hari Pemuda Dunia hari Kamis.
Jadwal Sri Paus juga akan mencakup pertemuan dengan narapidana muda di penjara Rio, dan kunjungan ke rumah-rumah kumuh yang telah dibersihkan dari para pengedar narkoba sebelumnya tahun ini oleh polisi dan tentara Brazil. Ia juga akan meresmikan bagian dari sebuah rumah sakit Rio untuk merawat pecandu narkoba, dan akan berdoa di basilika Bunda Aparecida – Santa pelindung Brazil.
Mantan Kardinal Argentina Jorge Bergoglio itu akan disambut kedatangannya di negara itu oleh Presiden Brazil Dilma Rousseff.
Sri Paus meninggalkan Roma hari Senin (22/7) untuk lawatan ke luar negeri yang pertama sejak menjadi pemimpin ke-266 Gereja Katolik Roma pada Maret lalu. Warga Argentina berusia 76 tahun itu adalah paus pertama dari Amerika dan ia menuju negara Katolik terbesar di dunia, yang dalam beberapa minggu ini dilanda gelombang protes antipemerintah.
Dalam penerbangannya, Paus mengatakan kepada wartawan bahwa ia khawatir dunia, dengan tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan orang muda, sedang menghadapi risiko memiliki generasi tanpa pekerjaan, meskipun ia mengatakan pekerjaan memberi martabat. Ia juga mengritik budaya penolakan terhadap kaum lansia, seraya menyatakan mereka tidak seharusnya disingkirkan oleh budaya yang terfokus pada apapun yang baru.
Lebih dari satu juta orang muda Katolik diperkirakan akan berbondong-bondong ke Rio de Janeiro untuk menyambut Paus baru itu. Acara kunjungan Paus mencakup pertemuan dengan para pemimpin daerah dan nasional serta berbagai acara yang berhubungan dengan perayaan Hari Pemuda Dunia hari Kamis.
Jadwal Sri Paus juga akan mencakup pertemuan dengan narapidana muda di penjara Rio, dan kunjungan ke rumah-rumah kumuh yang telah dibersihkan dari para pengedar narkoba sebelumnya tahun ini oleh polisi dan tentara Brazil. Ia juga akan meresmikan bagian dari sebuah rumah sakit Rio untuk merawat pecandu narkoba, dan akan berdoa di basilika Bunda Aparecida – Santa pelindung Brazil.
Mantan Kardinal Argentina Jorge Bergoglio itu akan disambut kedatangannya di negara itu oleh Presiden Brazil Dilma Rousseff.
