Paus Fransiskus dan Sekjen PBB Antonio Guterres mengeluarkan pesan akhir tahun bersama hari Jumat (20/12), yang mendesak dunia agar mengingat anak-anak yang mati kelaparan, migran yang mencari keselamatan, dan planet yang terancam oleh senjata nuklir dan perubahan iklim.
Paus Fransiskus menerima Guterres dalam suatu audiensi dan keduanya mengeluarkan pesan video bersama dari perpustakaan pribadi Paus. Tema-tema yang diangkat menyentuh sejumlah isu di mana Vatikan dan PBB menemukan kesamaan landasan yang kian banyak dengan Paus pertama yang berasal dari belahan bumi selatan itu.
Kedua pemimpin itu mengecam “skandal” kelaparan dan penderitaan migran yang terpaksa meninggalkan rumah mereka karena konflik, pemanasan global atau persekusi karena agama. Mereka menyatakan penggunaan dan kepemilikan senjata nuklir “tak bermoral” dan bertekad untuk bersama-sama melawan “wabah” semua jenis pelecehan terhadap anak-anak.
Vatikan telah dikritik keras oleh sebuah komite HAM PBB atas skandal pelecehan seksual oleh para imam, meskipun pekan ini Paus Fransiskus menanggapi salah satu keluhan utama komite itu dan menghapus aturan mengenai kerahasiaan kepausan yang menutupi kasus-kasus itu.
Setelah puluhan tahun hubungan yang kerap bermusuhan terkait kebijakan kesehatan reproduksi perempuan PBB, Vatikan di bawah kepemimpinan Paus Fransiskus semakin banyak melibatkan para pejabat PBB dalam konferensi dan pernyataan kebijakan dan menerima beberapa prioritas penting PBB. [uh/lt]